IHSG Berpotensi Rebound, Cek ASII, INCO hingga PWON

Bisnis.com,09 Mar 2022, 08:02 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bergerak ke zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (9/3/2022) setelah terkoreksi 0,80 persen pada perdagangan kemarin (8/3/2022). Namun sejumlah sentimen bisa memperberat IHSG untuk rebound signifikan.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengemukakan kebijakan pemerintah Amerika Serikat untuk melarang impor minyak dari Rusia telah mengerek harga sejumlah komoditas. Minyak mentah terpantau naik kenaikan tajam sejumlah komoditas seperti minyak mentah yang naik 3,83 persen, emas naik 2,86 persen, dan nikel naik 61,23 persen. Kenaikan ini akan mendorong harga saham berbasis komoditas tersebut.

Meski demikian, kenaikan harga komoditas-komoditas tersebut bisa menimbulkan konsekuensi di dalam negeri. Kenaikan harga minyak akan memperbesar subsidi yang harus ditanggung pemerintah untuk tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak (BBM) subsidi seperti solar, pertalite, dan pertamax.

“Ini memunculkan pertanyaan sampai seberapa lama pemerintah Indonesia bisa bertahan untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi tersebut terlebih ada perkiraan harga minyak mentah berpotensi naik mencapai US$185 per barrel menurut JPMorgan hingga US$300 per barrel menurut perkiraan pemerintah Rusia,” paparnya dalam riset harian, Rabu (9/3/2022).

Lebih lanjut, Edwin mengatakan kenaikan harga komoditas yang dikombinasikan dengan naiknya indeks EIDO sebesar 0,76 persen ketika IHSG terkoreksi kemarin berpeluang menjadi katalis pendorong IHSG untuk rebound.

Meski demikian, indeks DJIA justru menunjukkan penurunan dengan koreksi sebesar 0,56 persen pada perdagangan Selasa. Dalam satu bulan terakhir, DJIA telah terkoreksi 7 persen dan sepanjang tahun terkoreksi 10,80 persen.

“Jika dikombinasikan dengan jatuhnya harga batu bara sebesar, 2,15 persen, CPO turun 3,11 persen, dan timah turun 1,69 persen di tengah naiknya yield obligasi Amerika Serikat dan Indonesia tenor 10 tahun, maka berpotensi menjadi pemberat untuk IHSG rebound dalam skala besar dalam perdagangan Rabu ini,” tambahnya.

Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran support dan resistance di posisi 6.769–6.866. Sementara itu, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp14.330–Rp14.470.

Adapun, saham yang menarik dicermati hari ini adalah ASII, MDKA, CTRA, ANTM, INCO, JSMR, SMGR, SMRA, ACES, dan PWON.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini