Wapres Ma'ruf Amin Ungkap Tantangan Industri Asuransi Syariah

Bisnis.com,09 Mar 2022, 20:38 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kediaman resmi wapres di Jakarta, Jumat (3/12/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, industri asuransi syariah masih berpeluang besar untuk berkembang di dalam negeri.

"Karena pada hakikatnya asuransi syariah ini dapat mendorong prinsip tolong menolong atau ta’awwun yang sudah lekat dalam budaya masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi aspek penting dalam maqashid syariah," ujar Ma’ruf saat membuka Rapat Anggota Tahunan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Tahun 2022, dikutip dari siaran pers, Rabu (9/3/2022).

Namun, Wapres juga mengingatkan bahwa dibalik besarnya peluang tersebut masih ada tantangan yang harus dikelola dengan baik. Tantangan pertama yang dihadapi oleh industri asuransi syariah yakni minimnya diferensiasi dan keunikan produk asuransi syariah.

Kedua, minimnya promosi dan eksposur asuransi syariah untuk menjangkau pangsa pasar potensial. Ketiga, keterbatasan sumber daya manusia profesional.

”Selain itu, juga masih ada tantangan efesiensi tata kelola dan permodalan. Ada pula faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan asuransi syariah, seperti rendahnya minat masyarakat yang berkorelasi dengan minimnya literasi, promosi dan eksposur terkait asuransi syariah. Selanjutnya adalah ketidakpastian akibat pandemi serta diiringi dengan keterbukaan pasar regional melalui ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS),” ungkap Ma'ruf.

Dia juga kembali menegaskan kewajiban pemisahan unit syariah sebagaimana amanat Undang-Undang nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian yang memiliki batas waktu paling lambat pada 2024.

Ma'ruf berharap, anggota AASI untuk dapat terus berjuang dan menggali berbagai peluang baru demi meningkatkan kinerja industri asuransi syariah ke depan. Dia juga mengajak para pelaku bisnis asuransi syariah untuk memperkuat inovasi produk dan memperluas pangsa pasar.

"Produk asuransi syariah harus dikembangkan agar lebih kompetitif dan tepat sasaran, tertuama dari besarnya ceruk dari sektor industri halal yang harus terus digali, agar industri asuransi syariah semakin bersinergi bahkan berintegritas dalam ekosistem industri halal yang tengah dibangun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini