Rangkuman Data Lengkap Indikator Ekonomi Makro Indonesia Februari 2022

Bisnis.com,09 Mar 2022, 10:32 WIB
Penulis: DataIndonesia.id
Karyawan melintas di Gedung Bank Indonesia. Foto ilustrasi. Bisnis/

Bisnis.com, JAKARTA -- Berbagai lembaga telah mengeluarkan data seputar indikator ekonomi makro Indonesia sepanjang Februari 2022. Simak rangkuman lengkap beserta visualisasinya.

Rangkuman data indikator ekonomi makro Indonesia yang dikeluarkan sejumlah lembaga selama bulan Februari 2022 dapat simak di sini.
 
Indikator tersebut dirangkum oleh DataIndonesia.id antara lain dari rilis Badan Pusat Statistik, Kementerian Keuangan, IHS Markit, serta Bank Indonesia.

Data indikator ekonomi makro yang dimaksud dalam laporan itu antara lain: data pertumbuhan ekonomi Q1/2019-Q4/2021, pertumbuhan PDB menurut pengeluaran 2021, kontribusi PDRB menurut pulau 2021, PDB per kapita Indonesia 2010-2021, BI 7-day reserve repo rate 2020-2021, tingkat inflasi bulanan.

Selanjutnya, indeks harga perdagangan besar, PMI manufaktur Indonesia, neraca perdagangan indonesia, neraca pembayaran keseluruhan, kinerja penjualan eceran indonesia, SBT permintaan pembiayaan korporasi, realisasi pendapatan belanja APBN, posisi utang luar negeri, posisi cadangan devisa, hingga uang beredar. Selengkapnya, simak di sini.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,02% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal IV/2021. Angka tersebut lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 3,51% (yoy).

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2021 lebih tinggi dibandingkan beberapa negara mitra dagang utama Indonesia. Ekonomi China tercatat hanya tumbuh 4% (yoy) pada kuartal tersebut. Ekonomi Hong Kong dan Uni Eropa sama-sama tumbuh 4,8%. Sementara, produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan hanya tumbuh 4,1%. Selengkapnya beserta data lainnya di sini.

Data lain seputar indikator ekonomi makro Indonesia dapat disimak di sini dan di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini