Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) fokus memperkuat fundamental perusahaan, di tengah koreksi kinerja sahamnya sepanjang tahun berjalan.
Direktur Keuangan dan Operasional Bank Raya Arif Wicaksono mengatakan naik turun harga saham disebabkan oleh faktor sentimen pasar dan ekspektasi investor di masa depan, bukan hanya fundamental (kinerja) perusahaan yang berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan harga saham. Beberapa pekan terakhir, harga saham bank-bank digital juga sedang mengalami penurunan, tidak hanya Bank Raya.
“Terkait kinerja, meski Bank Raya tertekan pada kuartal III/2021, hal tersebut lebih dikarenakan adanya proses transformasi yang sedang dilaksanakan oleh perseroan,” kata Arief kepada Bisnis, Rabu (9/3).
Arief menjelaskan transformasi Bank Raya merupakan bagian dari strategi besar BRI Group. Adapun, sebagai anak usaha BRI Group, Bank Raya ditunjuk untuk menjadi digital attacker.
Dari sisi kinerja keuangan, kata dia, Bank Raya sudah mencetak laba pada awal tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan bulanan per Januari 2022, laba bersih tahun berjalan tercatat sebesar Rp7,89 miliar atau melesat 61,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Lebih lanjut, perseroan saat ini fokus memacu kinerja keuangan agar terus tumbuh. “Perseroan akan terus berfokus pada penguatan fundamental perseroan,” kata Arief.
Merujuk pada laporan posisi keuangan per 31 Desember 2021, perusahaan yang awalnya bernama BRI Agro ini membukukan rugi bersih sebesar Rp3,09 triliun. Kondisi tersebut berbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya berhasil membukukan laba sebesar Rp31,26 miliar.
Dari sisi kinerja saham, harga saham Bank Raya dan beberapa bank digital lainnya melemah sepanjang tahun berjalan, setelah melesat pada tahun lalu.
Harga saham AGRO mengalami koreksi 30,39 persen secara ytd. Meski demikian, pada perdagangan hari ini (9/3/2022), saham AGRO mampu menguat 2,02 persen ke level Rp1.260.
Selain AGRO, harga saham bank digital lain seperti PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) turun 24,71 persen ytd, PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) merosot 24,81 persen ytd dan terakhir PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW) turun 28,65 persen ytd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel