Stok Minyak Goreng Murah 570.000 Ton Tapi Langka, Masalahnya di Mana?

Bisnis.com,10 Mar 2022, 12:02 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Sejumlah warga antre untuk membeli minyak goreng kemasan saat operasi pasar minyak goreng murah di Halaman Kantor Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berkelakar seharusnya setiap orang bisa mendapatkan 2 liter minyak goreng murah setelah kebijakan domestic market obligation atau DMO berjalan efektif selama 24 hari terakhir.

Lutfi mengatakan kementeriannya sudah mengumpulkan minyak goreng murah hasil DMO mencapai sekitar 570.000 ton sejak 14 Februari 2022. Artinya, Lutfi mengatakan ketersediaan minyak goreng murah di tengah masyarakat melimpah.

“Kita sudah mendapatkan setidaknya 570.000 ton yang sudah semestinya bisa kita bagikan ke rakyat Indonesia. Kalau rakyat Indonesia jumlahnya 270 juta orang, kasarnya hari ini kita dalam 24 hari terakhir satu orang dapat 2 liter daripada minyak goreng,” kata Lutfi saat membuka rapat kerja (Raker) Kementerian Perdagangan, Bali, Kamis (10/3/2022).

Hanya saja, kata Lutfi, masih terjadi permasalahan di tingkat distribusi yang menghambat pasokan minyak goreng murah itu ke tengah masyarakat. Konsekuensinya, harga minyak goreng di pasar masih tertahan tinggi hingga pekan ini.

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kemendag, harga minyak goreng curah masih tertahan tinggi di angka Rp16.000 per liter pada Senin (7/3/2022). Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka RP16.600 atau mengalami kenaikan 0,61 persen dari posisi Rp16.500 pada Jumat (4/3/2022).

“Tetapi di market barangnya tidak ada ketika kita turun ke bawah melihat sistem distribusi kita, kan hilangnya ini di distribusi ini pekerjaan yang tidak mudah,” kata dia.

Berdasarkan data Kemendag, total ekspor CPO dan turunannya sudah mencapai 2.771.294 ton selama 14 Februari hingga 8 Maret 2022. Sementara porsi DMO untuk kebutuhan industri dalam negeri mencapai 573.890 ton.

Adapun Kemendag sudah menerbitkan 126 persetujuan ekspor kepada 54 eksportir setelah implementasi kebijakan DMO itu sejak 14 Februari lalu. Alokasi DMO itu meliputi RDB Palm Olein sebanyak 463.886 ton dan CPO mencapai 110.004 ton.

Kemendag melaporkan minyak goreng curah dan kemasan hasil DMO itu sudah tersalurkan sebanyak 415.787 ke pasar hingga Selasa (8/3/2022). Artinya, distribusi minyak goreng murah hasil DMO itu sudah melebihi perkiraan kebutuhan konsumsi satu bulan yang mencapai 327.321 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini