Gunung Merapi Bergolak, Wisata Bunker dan Tambang Pasir Ditutup

Bisnis.com,10 Mar 2022, 12:20 WIB
Penulis: Budi Cahyana
rnGuguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (5/3/2021). Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pengamatan Kamis (4/3/2021)./Antararnrn

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Menyusul adanya peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang ditunjukkan dengan munculnya luncuran awan panas guguran (APG) sejauh 5 km, Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan menuturkan, pihaknya telah menutup sementara sejumlah tempat wisata, yakni Kaliadem dan Klangon.

“Saya berada di Ngrangkah untuk memastikan penutupan akses menuju wisata Kaliadem. Jadi sekali lagi, pada hari ini untuk destinasi bunker Kaliadem dan Klangon akan kami tutup. Nanti surat resmi akan dibuat oleh Dinas Pariwisata Sleman sebagai penanggung jawab destinasi wisata,” katanya.

Lebih jauh, selain penutupan destinasi wisata, aktivitas tambang di sekitar lereng Gunung Merapi pun telah dihentikan.

Sementara itu, aktivitas warga yang mencari rumput akan terus dipantau pergerakannya oleh tim penanggulangan bencana setempat.

“Titik terjauh luncuran awan panas di 5 km di dekat timur bunker. Sementara untuk penambangan sudah kami tutup. Alat berat sudah steril di sungai, sehingga mudah-mudahan kalau ada potensi luncuran awan panas lagi, mudah-mudahan tidak ada korban,” ucapnya.

Di sisi lain, bersama para sukarelawan, BPBD Sleman pun tetap menyiapkan barak pengungsian.

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, mengatakan barak pengungsian tersebut dibangun di Glagaharjo.

“Checking kesiapan barak pengungsian, segera diagendakan untuk pembersihan sarpras sekitar barak, segera untuk aktivasi ketugasan piket Pos TD Kalurahan Glagaharjo, dan agenda untuk antisipasi warga yang evakuasi mandiri di waktu sore atau malam hari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aliftya Amarilisya
Terkini