Ekonom: Startup Harus Mampu Sederhanakan Rantai Distribusi Kebutuhan Pokok

Bisnis.com,10 Mar 2022, 05:39 WIB
Penulis: Ahmad Thovan Sugandi
Seorang pengunjung memilih minyak goreng kemasan di Supermarket GS, Mal Boxies123, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12/2021). /Antara Foto-Arif Firmansyah-tom.rn

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan rintisan dinilai dapat berkontribusi dalam penyelesaian kelangkaan barang dan menurunkan harga kebutuhan pokok dengan memotong rantai distribusi.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut, para startup dapat berkontribusi dalam menangani kelangkaan dan naiknya harga kebutuhan pokok dengan melakukan efisiensi distribusi.

"Menurut saya, yang penting tidak sekadar solusi sementara dengan memberikan diskon," ujarnya.

Bhima mengatakan, yang dapat startup lakukan adalah menurunkan biaya di rantai distribusi. Langkah tersebut dapat dilakukan dengan menyalurkan barang langsung dari produsen ke konsumen.

"Kalau startup bisa salurkan dari produsen langsung ke konsumen, itu ada 7 mata rantai distribusi yang dipotong, jika itu bisa dilakukan akan sangat bagus," ujar Bhima.

Namun, dia menilai jika startup tersebut sekadar bagian dari rantai distribusi lalu dikemas dengan platform digital, maka tidak akan banyak mengubah kondisi di lapangan secara berkelanjutan.

Di sisi lain, Peneliti ekonomi digital Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menyebut, para startup di sektor ritel akan cukup terdampak dengan kenaikan sejumlah barang atau komoditas seperti kedelai, minyak goreng, hingga daging.

"Menurut saya para startup penyedia kebutuhan pokok pasti terdampak akibat kenaikan harga ini karena platform digital juga menjajakan ke konsumen melalui pihak distributor. Apabila dari pihak distributornya sudah mahal, maka sampai ke konsumen pun akan mahal," ujarnya, Rabu (9/3/2022).

Menurut Huda, hal itu dapat ditangani jika para startup berkenan mengambil risiko dengan strategi bakar untuk memberikan subsidi harga ke konsumen. Namun dengan itu para startup harus memiliki modal dan akses yang cukup kuat, mengingat sejumlah komoditas langka.

Dia menambahkan, cara tersebut akan cenderung memberatkan para pengelola platform digital dari sisi harga. Namun bisa menjadi peluang jika para startup memiliki modal dan akses ke barang yang sedang langka di pasaran.

"Saya rasa bisa dilakukan mengingat startup bidang ini juga memerlukan toko fisik dalam operasionalnya," ujar Huda.

Selain itu, menurut Huda, para startup bisa melakukan efisiensi dengan memotong alur distributor langsung ke konsumen dari produsen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini
'