Setop Ekspor Nikel, Jokowi: Bawa Industrimu ke Indonesia!

Bisnis.com,11 Mar 2022, 16:31 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membeberkan kemanfaatan bagi Indonesia jika penyetopan ekspor bahan baku mentah minerba berjalan sesuai rencana.

"Apa yang terjadi kalau ini kita setop semuanya? Investasi dalam negeri akan naik tinggi sekali. Yang dari luar masuk juga ada capital inflow yang memunculkan nilai tambah," katanya dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 UNS, dikutip dari YouTube Setpres, Jumat (11/3/2022).

Kemudian, sambung Jokowi, sejumlah produk seperti baterai lithium, kendaraan listrik, sodium ion, hingga semikonduktor akan diproduksi di dalam negeri.

Kepala Negara menegaskan bahwa dirinya telah menegaskan kepada dunia saat perhelatan G20 di Italia, bahwa Indonesia terbuka sebagai ladang investasi.

"Indonesia ini tidak tertutup, kita terbuka, tapi industrinya jangan di tempatmu terus dong, separuh bawa ke Indonesia atau semuanya bawa ke Indonesia. Kamu bisa bekerja sama dengan BUMN, bisa dengan swasta atau sendirian juga tidak apa-apa, tapi harus di Indonesia," ungkapnya.

Jokowi menyampaikan, keberadaan industri barang jadi hasil olahan bahan baku mentah dari Indonesia, selama ini dirasakan oleh negara lain, bukan Indonesia.

"Enak banget kita setorin mereka bahan bakunya, nilai tambahnya bisa 14-20 kali lipat. Enak banget, pajak mereka dapat, lapangan kerja mereka dapat, terus kita dapat apa?" ungkap Jokowi.

Jokowi menyadari bahwa keputusan menyetop ekspor bahan baku mentah minerba yang dimulai dari nikel ini berimbas pada gugatan negara lain di WTO.

"Gapapa digugat terus. Belum tentu kita kalah, belum tentu kita menang. Tapi keberanian itu harus kita lakukan, kalau kita gak tidak pernah mencoba kita tidak pernah tahu. Namun saya yakin menyetop [ekspor bahan baku mentah] itu bener, " kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini