Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan aspek-aspek environment, social, and governance (ESG) menjadi tren dunia saat ini. Hal ini untuk menjaga kelestarian lingkungan dan bumi ini tanpa mengabaikan kepentingan bisnis.
Mengikuti perkembangan itu, banyak entitas bisnis yang mulai memfokuskan diri pada produk-produk investasi atau layanan bisnis yang berbasis ESG seiring dengan besarnya permintaan investor atau konsumen yang mulai peduli terhadap lingkungan.
Hal ini juga dilakukan oleh BCA. Emiten berkode BBCA ini terus mengukuhkan dirinya sebagai unit bisnis perbankan yang sangat peduli lingkungan, salah satunya melalui adopsi nilai-nilai agenda tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) dalam budaya kerja BCA.
Foto:JIBI/Bisnis/Suselo Jati
Hera F Haryn, EVP Secretariat & Corcomm BCA menjelaskan, saat ini BCA bisa dibilang satu-satunya bank nasional swasta yang memiliki divisi ESG demi mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk menyukseskan agenda SDG’s.
Senada dengan Hera, Linda Chandrawati, SVP ESG BCA mengatakan saat ini BCA memfokuskan pada 9 agenda SDG’s yakni kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, energi bersih, pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja layak dan digitalisasi.
Selain itu, ada juga pengurangan kesenjangan dengan menggerakkan ekonomi, aksi perubahan iklim, dan implementasi tata kelola yang baik. Sembilan fokus agenda tersebut diadopsi BCA menjadi 3 pilar perusahaan, yakni perbankan berkelanjutan, budaya berkelanjutan dan berkarya memberikan nilai.
“Portofolio pada 2021, total pembiayaan berkelanjutan yang digulirkan BCA mencapai Rp154,4 triliun, yang artinya 21 persen yoy pertumbuhannya. Dari portofolio itu, 25 persen diarahkan untuk kredit yang berpengaruh bagi ekonomi berkelanjutan,” ujar Hera saat ditemui di BCA Expoversary 2022, ICE BSD, Jumat (11/3/2022).
Selain itu, BCA juga menggandeng Sri-Kehati dan BNP Paribas untuk menjual investasi kepedulian reksadanal. Mengenai digitalisasi, BCA menggandeng dan membiayai beberapa fintech yang fokus pada pembiayaan UMKM serta pengembangan implementasi QRIS senilai Rp5,4 triliun atau tumbuh kurang lebih 891 persen yoy.
Dalam bidang lingkungan, kata Linda, selama 2021, BCA sudah melakukan penghematan emisi karbon sebanyak 887,8 ton karbon di 2021. Hal itu dilakukan dengan banyak langkah, mulai dari digitalisasi layanan perbankan, semisal pembukaan rekening online yang mengurangi penggunaan kertas, penghematan BBM dan mengurangi polusi dari kendaraan yang digunakan konsumen.
Lebih jauh, Linda mengatakan pada 2021, 65 persen pembukaan rekening nasabah baru BCA dilakukan secara online. Hal lain yang juga dilakukan BCA dengan konsep green building yang menghemat konsumsi listrik di kantor pusat dan akan menyusul di kantor-kantor cabang.
Foto: JIBI/Bisnis/Suselo Jati
BCA juga memiliki konservasi mangrove dan keanekaragaman hayati bekerja sama dengan WWF serta melakukan rehabilitasi lahan kritis bagi konservasi orang utan seluas 10 hektar. Tak hanya itu saja, BCA juga melakukan daur ulang bagi sampah EDC sebanyak 4,4 ton dan sisanya sebanyak 5 persen berakhir di TPA. Sedangkan untuk sampah kartu, ada 938 kg yang didaur ulang menjadi paving blok dan digunakan di kantor pusat BCA.
Linda juga menegaskan mengenai prinsip kesetaraan gender yang menjadi budaya kerja di BCA. Saat ini, dari total pekerja di BCA, komposisinya 65 persen perempuan menduduki posisi head of eksekutif di kantor-kantor cabang BCA. BCA memberikan ruang besar bagi perempuan untuk berkembang, lebih professional dan berdasarkan kualitas dan kemampuan.
Lebih lanjut, Hera menambahkan, BCA juga fokus pada kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan gender. Sejak tahun lalu, BCA sudah membangun 70 sentra vaksinasi di seluruh Indonesia dengan 238 ribu menyalurkan bantuan dosis vaksin dan kurang lebih 98,5 persen pegawainya sudah melakukan vaksinasi.
Sedangkan untuk bidang pendidikan, BCA memberikan beasiswa, membangun 20 sekolah binaan yang memiliki 786 guru dan 10.089 pelajar. BCA juga memiliki 12 desa binaan di seluruh Indonesia yang mendorong masyarakat sekitar bisa berdikari dalam mengelola kekayaan budaya dan lingkungannya.
Baik Hera maupun Linda menegaskan, BCA mendukung langkah pemerintah untuk menjalankan prinsip-prinsip SDG’s secara konkrit dengan inisiatif-inisiatif yang diterapkan dalam layanan perbankan, terutama terkait pembiayaan berkelanjutan dan inovasi digitalisasi serta membantu pemerintah dalam memulihkan ekonomi pascapandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel