Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-17, Muncul Isu Rusia Mau Pakai Senjata Kimia, Ukraina Khawatir

Bisnis.com,12 Mar 2022, 13:53 WIB
Penulis: Lukman Nur Hakim
Menara pendingin melepaskan uap air di dekat lahan pertanian di pembangkit listrik tenaga nuklir Nogent yang dioperasikan oleh Electricite de France SA (EDF), di Nogent-sur-Seine, Prancis, Selasa (21/12/2021). Bloomberg/Cyril Marcilhacy

Bisnis.com, JAKARTA – Penyerangan Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-17 sejak awal serangan mereka ke kota Kyiv. Sampai hari ke-17, pasukan dari Rusia sudah semakin dekat dengan ibu kota Kyiv, selain bertambah dekat pasukan dari Rusia juga seakan bertambah ke beberapa pemukiman warga sipil.

Dilansir dari The Guardian, terlihat dari pantauan satelit bahwa pasukan Rusia sudah benar-benar semakin dekat dengan ibu kota Kyiv pada hari ke-17 ini. Lalu, pada pagi ini terdengar suara sirine serangan udara dan dilaporkan tentang penembakan besar-besaran.

Selain kejadian tersebut, terdapat beberapa kejadian yang ada pada perang atau invasi Rusia ke Ukraina pada hari ke-17 ini. Dikutip dari laman The Guardian, Sabtu (12/3/2022) berikut rangkuman kejadian yang terdapat pada hari ke-17 perang berlangsung.

Dewan Keamanan PBB Bertemu Untuk Membahas AS Danai Kegiatan Biologis Militer Ukraina

Dewan keamanan PBB bertemu pada hari Jumat untuk membahas klaim Moskow bahwa AS mendanai "kegiatan biologis militer" di Ukraina. Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, menyebut momok menakutkan dari “penyebaran agen bio yang tidak terkendali dari Ukraina” di seluruh Eropa. Baik AS dan Ukraina dengan tegas membantah bahwa mereka mengembangkan senjata biologis di dalam negeri.

AS Khawatirkan Rusia Gunakan Senjata Kimia/Biologis

Inggris dan AS telah menyuarakan kekhawatiran Rusia dapat mengatur panggung untuk menggunakan senjata kimia di Ukraina, dan menggunakan tuduhan laboratorium bio sebagai dalih. Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan: “Rusia memiliki rekam jejak yang salah menuduh negara lain atas pelanggaran yang dilakukan Rusia sendiri.”

Serangan Udara Rusia Hantam Tiga Kota di Ukraina

Serangan itu menghantam lapangan udara di Lutsk dan Ivano-Frankivsk, jauh dari area utama konflik, dan bangunan tempat tinggal di kota Dnipro yang strategis dan penting.

Ratusan Warga Sipil Masih Terjebak di Medan Serangan Rusia

Sepuluh hari setelah pengepungan Rusia, penduduknya tidak memiliki akses ke listrik atau jaringan telepon seluler, dan air serta makanan hampir habis. 7.144 orang dievakuasi dari empat kota Ukraina pada hari Jumat, Zelenskiy mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi.

Ukraina Khawatir Belarus Ikut Melakukan Invasi ke Ukraina

Ukraina khawatir Belarus akan melancarkan invasi ke Ukraina pada hari Sabtu setelah pertemuan di Moskow antara presiden Rusia, Vladimir Putin, dan mitranya dari Belarusia, Alexander Lukashenko. Ukraina menuduh Rusia menembaki pemukiman Belarusia di dekat perbatasan dari wilayah udara Ukraina dalam upaya untuk menyeret Belarus ke dalam perang.

Joe Biden Umumkan Rencana Larangan Impor Makanan Laut, Vodka, dan Berlian Dari Rusia

Biden mengatakan larangan itu akan menjadi bagian dari langkah AS untuk mencabut hubungan perdagangan normal dengan Rusia . AS juga telah menjatuhkan sanksi pada sekelompok elit Rusia termasuk miliarder Viktor Vekselberg, tiga kerabat juru bicara Putin, dan anggota parlemen.

Deutsche Bank dan Sony Pictures Hentikan Bisnisnya di Rusia

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs webnya , Deutsche Bank mengatakan "sedang dalam proses menghentikan bisnis kami yang tersisa di Rusia" dan bahwa "tidak akan ada bisnis baru di Rusia".

AS Menuduh Rusia Melanggar Prinsip-prinsip Keselamatan Nuklir

Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan AS prihatin tentang "tindakan sembrono Rusia dan pelanggaran prinsip-prinsip keselamatan nuklir" pada hari Jumat, termasuk menghentikan pasokan suku cadang ke fasilitas nuklir, kekhawatiran atas kondisi staf, dan kerusakan fasilitas penelitian nuklir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini