Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mencatat nilai transaksi digital banking mencapai Rp93,92 triliun pada 2021, tumbuh 88,98 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp49,69 triliun.
Sementara itu, jumlah transaksi digital tercatat sebanyak 147,40 juta, atau tumbuh 48,44 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sekitar 99,3 juta transaksi.
Perseroan mencatat pengguna layanan perbankan digital sekitar 3 juta nasabah atau tumbuh 33,75 persen secara tahunan. Dari jumlah tersebut, sekitar 2 juta nasabah merupakan pengguna mobile banking dan sisanya adalah pengguna internet banking.
Direktur Teknologi Informasi dan Digital BTN Andi Nirwoto mengatakan dalam 3 tahun terakhir, transaksi digital di perusahaan mengalami lonjakan. Selain karena perubahan perilaku nasabah akibat pandemi Covid-19, pertumbuhan transaksi layanan digital juga didorong oleh kemudahan dalam bertransaksi yang ditawarkan BTN kepada nasabah.
Sebagai gambaran, lanjutnya, sebesar 97 persen dari total transaksi di BTN, berasal dari kanal digital. “Hanya 3 persen yang transaksinya berasa dari gerai atau akses tradisional,” kata Andi dalam diskusi virtual Tempo Financial Literacy Forum 2022 dikutip, Minggu (13/3).
Kondisi tersebut, sambung Andi, berbeda dengan 3 tahun lalu atau pada 2018. Saat itu transaksi digital masih pada kisaran 89 persen.
Dia mengatakan dalam mendorong transaksi digital BTN menawarkan kemudahan dalam bertransaksi, dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Dengan transaksi lewat kanal digital, ujar Andi, nasabah juga dapat memproses transaksi dengan lebih cepat. Misalnya, nasabah dapat mengisi data untuk pengajuan KPR melalui kanal digital sehingga nasabah tidak perlu lagi ke gerai bank.
“Minimal 50 persen proses in time dalam pengajuan KPR menjadi lebih pendek. Artinya proses bagi nasabah menjadi lebih cepat. Mereka hanya mengisi data secara digital,” kat Andi.
BTN berkomitmen menjaga dari sisi kenyamanan, keamanan, dan keandalan layanan digital. Perseroan menyiapkan 3 pilar mulai dari aspek teknologi mumpuni, aspek proses yang terjaga dan aspek sumber daya manusia.
“Kami terus memastikan bahwa orang yang bertransaksi dengan bank adalah orang-orang yang jelas,” kata Andi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel