Penguatan IHSG Diprediksi Terbatas, Cermati Saham BIRD dan ARTO

Bisnis.com,14 Mar 2022, 06:31 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA –Satu analis memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (22/2/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada Jumat (11/3/2022) kemarin, IHSG ditutup melemah 0,02 persen ke level 6.922,6 setelah bergerak dalam kisaran 6.853,85 - 6.922,6.

Kapitalisasi bursa terpantau mencapai Rp8.715,36 triliun. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp73,79 miliar. Sebanyak 260 saham menguat, 246 saham melemah dan 174 saham stagnan.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, sektor energi, finansial, consumer cyclical, dan basic material, dan kesehatan menjadi pemberat pergerakan IHSG kemarin.

Berdasarkan analisa teknikal, Nico memprediksi saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas cenderung terkoreksi dan ditradingkan pada level 6.878-6.965.

Pada perdagangan hari ini, Nico merekomendasikan investor untuk mencermati saham BIRD dan ARTO.

Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG akan melemah pada perdagangan hari ini. Secara teknikal pergerakan masih bergerak dalam trend konsolidasi jangka pendek dengan rentang penguatan terbatas.

"Pergerakan akan cenderung melemah diakibatkan kekhawatiran akan inflasi yang lebih buruk dari ekspektasi. Investor masih akan mencermati dampak lebih buruk dari perang di Ukraina. Di awal pekan akan minim sentimen dari data ekonomi," jelas Dennies dalam risetnya.

Selanjutnya, Dennies memperkirakan IHSG bergerak pada level support 6.830 dan 6.876 serta resistance 6.945 dan 6.968.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini