Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BCA Syariah atau BCA Syariah mencatatkan pertumbuhan transaksi perbankan elektronik yang terus meningkat, seiring dengan kebutuhan masyarakat melakukan kegiatan perbankan di tengah pandemi.
Direktur BCA Syariah, Pranata mengatakan pengguna mobile banking BCA Syariah Mobile meningkat 63,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 78.200 pengguna.
Adapun, jumlah pengguna internet banking juga mengalami pertumbuhan sebesar 41,2 persen yoy dari 10.000 pengguna di posisi Desember 2020 menjadi 14.200 pengguna per Desember 2021.
“BCA Syariah terus meningkatkan sinergi dengan BCA sebagai entitas induk untuk peningkatan fitur-fitur transaksi e-channel yang bisa dinikmati oleh nasabah,” ujar Pranata Pranata dalam acara Paparan Kinerja BCA Syariah 2021 secara virtual, Senin (14/3/2022).
Sepanjang 2021, BCA Syariah fokus pada peningkatan fitur e-channel untuk mendukung transaksi nasabah di masa pembatasan sosial. Nasabah BCA Syariah bisa menikmati fitur baru pada ATM BCA di seluruh Indonesia mulai dari setor tunai dan top up Flazz dari kartu ATM BCA Syariah yang bebas biaya.
Di samping itu, Pranata menuturkan BCA Syariah juga memberikan layanan BI-Fast. Fitur pada BCA Syariah Mobile juga sudah dilengkapi dengan fitur pembayaran QR untuk mendukung kecepatan dan keamanan transaksi bagi nasabah di masa pandemi karena tidak perlu menggunakan uang tunai.
“Sinergi dengan BCA untuk memperkuat infrastruktur TI dan menambah ragam layanan pada e-channel merupakan salah satu strategi kunci kami untuk meningkatkan layanan perbankan transaksional,” kata Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum.
Tercatat, per Desember 2021, BCA Syariah telah memiliki 73 cabang dan telah merampungkan Qanun Aceh dan mengoperasikan 2 kantor cabang baru, yaitu Lhokseumawe dan Bireuen.
Dengan demikian, BCA Syariah memiliki 14 kantor cabang utama, 16 kantor cabang pembantu, 42 unit layanan syariah, dan 100 layanan syariah bank umum.
BCA Syariah juga menargetkan pertumbuhan selaras dengan regulator di kisaran 6-7 persen untuk aset dan laba, sementara pertumbuhan pembiayaan dan DPK ditargetkan tumbuh 7-9 persen di akhir tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel