Penjualan Mobil Februari 2022 Turun, Gaikindo Berharap Banyak pada PPnBM

Bisnis.com,14 Mar 2022, 14:22 WIB
Penulis: Faustina Prima Martha
Display penjualan mobil baru di salah satu dealer Honda di Jakarta, Selasa (28/1/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Meski angka penjualan mobil secara ritel per Februari menunjukkan penurunan, tetapi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meyakini angka itu akan terus bergerak naik.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil secara ritel pada Februari 2022 mencapai 69.989 unit. Jumlah ini tercatat turun 10,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 78.567 unit.

Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto menyatakan jumlah penjualan tersebut masih relatif stabil.

“Penjualan selama bulan Januari sampai Februari masih stabil. Biasanya akan ada kenaikan penjualan mobil saat ada peluncuran mobil baru atau pameran mobil,” jelas Jongkie kepada Bisnis, Senin (14/03/2022).

Sebelumnya, pemerintah telah resmi memperpanjang masa pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) hingga September 2022.

Kementerian Perindustrian telah merilis 16 mobil baru penerima diskon PPnBM pada 16 Februari. Daftar tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 852 Tahun 2022 tentang Kendaraan Bermotor dengan PPnBM atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2022.

Aturan tersebut adalah titik awal diskon PPnBM bisa diterapkan Agen Pemegang Merek (APM) pada mobil-mobil yang masuk daftar. Ini merupakan aturan lanjutan dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 5 Tahun 2022 tentang diskon PPnBM yang berlaku mulai Februari 2022.

Kendati penjualan sepanjang Februari 2022 turun, Jongkie optimis bahwa pemberlakuan PPnBM dapat mendongkrak penjualan mobil.

“Adanya PPnBM bisa meningkatkan penjualan mobil. Lihat saja peningkatan penjualan yang terjadi pada bulan Maret 2021, dibandingkan Februari 2021,” ungkap Jongkie.

Berdasarkan data dari Gaikindo, penjualan mobil wholesale pada Februari 2021 tercatat 49.202 unit, sedangkan penjualan bulan Maret mencatat kenaikan hingga 72,6 persen menjadi 84.910 unit.

Adapun, lanjut Jongkie, peningkatan penjualan mobil nasional belum menunjukkan pemulihan ekonomi secara signifikan.

“Ini belum menunjukkan pemulihan ekonomi nasional, karena pertumbuhan ekonomi belum kembali ke 5 persen,” pungkasnya.

Toyota menjadi kontributor penjualan ritel terbesar dengan total penjualan Februari 2022 sebanyak 21.187 unit, turun 7,5 persen dibanding Januari yang sebesar 22.906 unit.

Daihatsu berada di peringkat kedua penyumbang penjualan terbesar dengan angka 13.122 unit. Jumlah ini juga mengalami penurunan sebesar 25 persen dibandingkan Januari yang mencapai 17.506 unit.

Mitsubishi Motors berada di posisi ketiga ketiga dengan total penjualan sebanyak 9.974 unit. Capaian Mitsubishi ini turun tipis, 6,6 persen dibandingkan Januari yang mencatat penjualan sebanyak 10.676 unit.

Di peringkat ke-4, ada Honda yang membukukan penjualan ritel sebanyak 8.478 unit. Angka ini meningkat 9,7 persen dibandingkan capaian Januari yang hanya 7.727 unit.

Di posisi lima besar adalah Suzuki dengan total penjualan ritel mencapai 6.000 unit. Angka ini turun 19,6 persen dibanding ritel Januari sebesar 7.465 unit.

Sementara itu, pengiriman dari pabrik ke dealer (wholesales) pada Februari lalu mencapai 81.228 unit. Pengiriman ini menyusut 3,4 persen dibandingkan Januari yang sebanyak 84.062 unit.

Adapun 10 besar penjualan mobil (ritel) Februari 2022:

  1. Toyota 21.187 unit
  2. Daihatsu 13.122 unit
  3. Mitsubishi Motors 9.974 unit
  4. Honda 8.478 unit
  5. Suzuki 6.000 unit
  6. Mitsubishi Fuso 2.711 unit
  7. Isuzu 2.072 unit
  8. Hino 2.151 unit
  9. Wuling 1.278 unit
  10. Hyundai 1.709 unit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini