IHSG Sempat Cetak Rekor Intraday Hari Ini, Berikut Pendorongnya

Bisnis.com,14 Mar 2022, 17:08 WIB
Penulis: Ika Fatma Ramadhansari
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang hari bergerak di teritori positif dan sempat menyentuh level tertingginya yaitu di posisi 6.969,99 sebelum penutupan sesi I, Senin (14/3/2022). 

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menutup perdagangan dengan parkir di level 6.952,20 menguat 0,43 persen atau 29,60 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang 6.918,31 - 6.969,99.

Pada penutupan, tercatat total transaksi sebesar Rp15,16 triliun, dengan nilai beli bersih atau net buy investor asing sebanyak Rp1,08 triliun. 

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger M.M. mengungkapkan target IHSG jangka pendek masih berada dalam level psikologi 7.000. 

Sementara itu, dia mengungkapkan bahwa investor asing masih melakukan aksi net buy hingga hari ini. Dan penguatan indeks pun diikuti oleh beberapa sentimen lainnya. 

“Beberapa emiten sudah publish laporan keuangan dan investor sudah memprediksi kemungkinan dividen bagi emiten-emiten tertentu yang sudah merilis laporan keuangan,” ujar Roger kepada Bisnis, Senin (14/3/2022). 

Roger juga menyampaikan, konflik dari Rusia-Ukraina hingga hari ini nampaknya masih belum mengalami perkembangan berarti. Sentimen negatif ylain ang masih menyelimuti IHSG yaitu kenaikan inflasi global.

Sebelumnya, pada perdagangan minggu lalu IHSG bergerak fluktuatif dan secara mingguan ditutup melemah tipis 0,08 persen sehingga parkir di level 6.922,60. 

Di sisi lain, jelang agenda Federal Open Market Committee (FOMC) oleh Bank Sentral AS terkait agenda kenaikan suku bunga The Fed berpotensi menahan laju IHSG. 

Namun masih terdapat sentimen positif di pasar modal yang berasal dari rilis laporan keuangan tahun 2021 dan rencana dividen dari beberapa emiten. 

“Kalau melihat tren penurunan Dow Jones di AS maka investor perlu hati-hati. Saat ini banyak hal yang mempengaruhi pergerakan saham secara sektoral sehingga investor perlu mencermati sentimen positif maupun sentimen negatif,” ungkap Roger. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini