IHSG Berpotensi Melaju ke 7.500 Menjelang Rilis Laporan Keuangan Tahunan

Bisnis.com,14 Mar 2022, 20:29 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menembus rekor ke 7.500 menjelang musim laporan keuangan tahunan.

Founder Kanaka Hita Solvera Wijen Pontus menyatakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk jangka menengahnya bisa menciptakan rekor baru di level 7.500. Meskipun, setelah itu indeks akan kembali mengalami koreksi.

Menurutnya ada beberapa faktor yang membuat dirinya optimistis dalam jangka menengah IHSG bisa tembus ke level 7500. Pertama, sentimen positif datang dari laporan keuangan emiten 2021 yang kinerjanya diprediksi mengalami peningkatan sangat signifikan.

"Untuk sentimen positif masih datang dari laporan keuangan emiten annual 2021, yang harusnya banyak yang positif dan naik secara tahunan," ungkap Wijen dalam keterangan resmi, Senin (14/3/2022).

Dia pun menambahkan, dalam kurun waktu 2 pekan ke depan IHSG akan berada di rentang level 7.000. Level tersebut merupakan support bagi IHSG, sebelum akhirnya nanti akan kembali terkoreksi.

"Oleh karena itu target jangka pendeknya 7.200 dan 7.300, tapi untuk jangka menengahnya di 7.500-an, kemudian IHSG akan turun lagi ke level 6484,” pungkasnya.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di atas 6.900 pada posisi 6.952,2, naik 29,60 poin atau 0,43 persen pada penutupan perdagangan pukul 15.00 WIB. IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.969,99 dan terendah 6.918,31.

Terdapat 239 saham menguat, 290 saham melemah dan 160 saham bergerak di tempat. Investor asing mencatatkan aksi net foreign buy Rp1,15 triliun di seluruh pasar.

Investor asing tercatat mengincar saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp335 miliar. Menyusul di belakangnya saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp249 miliar, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sebesar Rp191,91miliar, dan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar Rp190,73 miliar.

Adapun, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BUMI) menjadi salah satu saham dengan kenaikan terbesar, yakni naik 20 poin atau 12,42 persen ke level Rp181. Saham PT Yeloo Integra Datanet Tbk menyusul dengan kenaikan sebesar 7,89 persen ke posisi Rp123 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini