Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST pada Selasa (15/3/2022).
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, rapat akan diselenggarakan mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan selesai di Menara BNI Lantai 6, Jakarta Pusat.
Sedikitnya, ada 7 agenda yang dibahas dalam RUPST tersebut. Salah satunya adalah meminta persetujuan pengambilalihan saham pada PT Bank Mayora.
Emiten bank dengan sandi BBNI ini rencananya akan mengakuisisi Bank Mayora melalui skema pembelian saham baru yang diterbitkan serta pembelian saham lama dari pemegang saham sebelumnya. BNI akan mengambil alih 63,92 persen saham Bank Mayora.
Selain itu, perseroan akan mengambil alih 169,08 juta saham yang dimiliki International Finance Corporation (IFC). Sisanya, sebesar 36,08 persen masih dimiliki oleh Mayora Inti Utama. Nantinya, Bank Mayora akan dipersiapkan menjadi bank digital yang fokus di segmen UMKM.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar sempat mengungkapkan bahwa proses akuisisi dan transformasi Bank Mayora menjadi bank digital masih membutuhkan serangkaian proses bisnis, mulai dari persetujuan hingga diskusi dengan pakar teknologi.
“Tentunya kita juga akan memikirkan planning, branding, strategi, business model. Business model juga kita siapkan supaya pelan-pelan tahun ini mudah-mudahan [bank digital] sudah bisa aktif,” ujar Royke.
Selain meminta persetujuan akuisisi, rapat juga akan meminta persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian perseroan, persetujuan laporan tugas pengawasan dewan komisaris serta pengesahan laporan tahunan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan Tahun Buku 2021.
Perseroan juga membahas pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada direksi dan Dewan Komisaris perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2021.
Agenda berikutnya adalah persetujuan penggunaan laba bersih perseroan untuk Tahun Buku 2021. Penetapan remunerasi berupa gaji atau honorarium, fasilitas, dan tunjangan Tahun Buku 2022, serta tantiem Tahun Buku 2021 bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Selanjutnya, penunjukan kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian perseroan dan laporan tahunan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan untuk Tahun Buku 2022.
Agenda lain merupakan persetujuan atas pengalihan saham hasil pembelian kembali saham (buyback) Tahun 2021 yang disimpan sebagai saham treasuri (treasury stock).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel