Terdampak Perang Rusia-Ukraina, Impor Serealia Turun Drastis

Bisnis.com,15 Mar 2022, 15:40 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan perang Rusia-Ukraina telah membuat impor serealia turun drastis pada Februari tahun ini.

Merujuk data dari BPS, Indonesia telah bergantung pada Ukraina sejak 2021 terhadap komoditas serealia. Pada 2021, Ukraina menjadi negara terbesar kedua impor serealia setelah Australia.

Ketegangan perang Rusia-Ukraina ini membuat Indonesia memilih negara lain untuk mendapatkan serealia sehingga ekonomi Indonesia tidak terganggu.

Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers secara daring, Selasa (15/3/2022). Dia mengatakan bahwa Indonesia memang bergantung pada Ukraina, tetapi lebih bergantung pada Australia.

“Terhadap Ukraina, impor kita terbesar komoditas serealia, baik pada 2021 dan Januari-Februari 2022. Kalau kita lihat dengan cara yang sama, penyedia supply domestik untuk serealia ini bisa berasal dari Australia,” papar Margo.

Selama Januari-Februari 2022, Margo menyebutkan bahwa pangsa pasar Australia terhadap impor serealia yang masuk dalam HS 10 ini sebesar 36,09 persen atau US$261,8 juta. Sementara itu, Ukraina turun drastis menjadi hanya 2,16 persen atau US15,7 juta di peringkat ke-7.

Sebelumnya pada 2021, Ukraina menempati posisi kedua impor serealia dengan total 23,23 persen atau nilai impor sebesar US$946,5 juta.

Mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan domestik, pemerintah memilih Brasil untuk menggantikan posisi Ukraina dalam impor serealia.

Margo juga memaparkan Indonesia terus meningkatkan impor dari negara lain sehingga kebutuhan serealia di dalam negeri tidak terganggu dan ekonomi terus berjalan.

“Kalau misalkan impor serealia dari Ukraina terganggu, kita bisa meningkatkan impor dari negara lain supaya supply domestik berupa serealia itu tidak terganggu, sehingga ekonomi domestik tidak terganggu dan terus berjalan,” lanjut Margo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini