Top 5 News Bisnisindonesia.id : Dari Langkah Bank Garap Fintech, Tata Niaga Daging, hingga Neraca Perdagangan 2022

Bisnis.com,15 Mar 2022, 06:59 WIB
Penulis: Rustam Agus
Ilustrasi pinjaman online. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Investasi perusahaan perbankan ke perusahaan keuangan teknologi (fintech) harus dilakukan dengan hati-hati, sebab karakter bank dan fintech sangat berbeda. Beberapa perusahaan fintech memiliki risiko yang cukup tinggi bagi bank.

Selain menyoroti langkah perbankan masuk ke perusahaan fintech, redaksi bisnisindonesia.id juga menyajikan sejumlah berita ekonomi dan bisnis lainnya yang dikemas secara analitik dan lebih mendalam.

Berikut lima berita pilihan editor untuk edisi Selasa (15/3)

1. WASPADAI RISIKO DI BALIK KARPET MERAH INVESTASI BANK KE FINTECH

Rancangan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan izin lebih luas bagi bank dalam melakukan investasi di sektor jasa keuangan lain, terutama di sektor financial teknologi, menjadi angin segar bagi industri ini. Namun, ada bahaya yang juga harus diwaspadai dari langkah ini.

Rancangan kebijakan tersebut tertuang dalam Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) tentang Kegiatan Penyertaan Modal oleh Bank Umum yang kini sedang dalam proses uji publik.

Dalam pasal 3 RPOJK tersebut disebutkan bahwa bank umum konvensional hanya dapat melakukan penyertaan modal kepada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Bank umum syariah juga dapat melakukannya, tetapi khusus di bidang keuangan berdasarkan prinsip syariah.

Sementara itu, unit usaha syariah dan kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri hanya dapat melakukan penyertaan modal sementara.

2. BERHITUNG LELANG FREKUENSI 700 MHZ DEMI MENGEBUT PEMERATAAN 5G

Pembukaan tender pita frekuensi 700 MHz untuk menunjang layanan 5G makin menjadi kebutuhan mendesak di Indonesia. Namun, penetapan harga penawaran lelang masih menjadi dilema tersendiri bagi pelaku industri telekomunikasi. 

Sebagai konteks, Kementerian Komunikasi dan Informatika memang telah menyatakan rencana untuk melelang pita frekuensi 700 MHz pada 2022, demi menopang layanan internet bergerak atau mobile broadband.  

Pita frekuensi 700 MHz tersebut merupakan dividen dari program pemadaman siaran televisi analog atau analog switch off (ASO), yang bakal dilakukan bertahap mulai April tahun ini. 

Koordinator Standar Telekomunikasi Radio Kemenkominfo Indra Utama mengatakan dari 112 MHz dividen digital di pita 700 MHz, terdapat sebanyak 90 MHz frekuensi yang bisa digunakan untuk mendukung layanan seluler 5G.

3. MENGHALAU PROBLEMATIKA TATA NIAGA DAGING SAPI

Menjelang bulan suci Ramadan dan Lebaran 2022 kebutuhan daging dipastikan meningkat di tengah tren kenaikan harga dan gejolak pasokan bahan pokok lainnya belakangan ini.

Dengan populasi umat muslim dan kebutuhan daging yang sangat besar di wiayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, serta seputar Bandung Raya maka ketersediaan ternak sapi menjadi krusial yang berpotensi memicu harga jualnya sehingga patut diantisipasi sejak dini. 

Itu sebabnya pemerintah menyisir ketersediaan populasi sapi dari daerah lain yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi tingginya kebutuhan daging seputar Jabodetabek dan Bandung Raya.

Hasilnya, Kementerian Pertanian menyebutkan populasi sapi dari peternak di Jawa Timur siap memenuhi kebutuhan masyarakat wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya untuk kebutuhan di bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

4. PENJUALAN MOBIL : TURUN DULU NAIK KEMUDIAN

Grafik penjualan sepanjang dua bulan pertama 2022 menunjukkan laju penurunan, setelah capaian pada awal tahun jauh lebih rendah dibandingkan dengan bulan terakhir pada tahun sebelumnya. Ada apa?

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil secara ritel pada Februari 2022 mencapai 69.989 unit atau tercatat turun 10,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 78.567 unit. Adapun penjualan pada Desember 2021 mencapai 101.468 unit.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengungkapkan pengumuman perpanjangan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang baru efektif diterapkan di lapangan pada awal Februari, menjadi salah satu penyebabnya. 

Selain itu, jumlah hari pada Februari juga lebih pendek dibandingkan dengan bulan-bulan lain ditambah dengan hari libur nasional. Selanjutnya, Kementerian Dalam Negeri juga belum mengeluarkan nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) sehingga menyebabkan ketidakpastian pengenaan pajak.

5. EKSPOR MELONJAK, NERACA PERDAGANGAN FEBRUARI 2022 TERDONGKRAK

Optimisme mengiringi kinerja ekspor Indonesia. Bulan ini neraca perdagangan Indonesia diprediksi terdongkrak oleh lonjakan ekspor. Batu bara dan CPO yang menjadi komoditas unggulan Indonesia dijagokan sebagai pendorong utama ekspor sekalaigus membaca neraca perdaganga mengalami kenaikan.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan neraca perdagangan Indonesia akan mencatatkan surplus sebesar US$3,1 miliar pada Februari 2022.  Surplus tersebut melonjak jika dibandingkan capaian pada bulan sebelumnya yang mencapai US$930 juta. 

Peningkatan nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan nilai impor dinilai sebagai faktor yang menyebabkan kenaikan neraca perdagangan bulan ini. CPO dan batu bara dinilai sebagai dua serangkai yang mendongkrak neraca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini