Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menyetujui aksi korporasi perseroan atas pengambilalihan saham pada PT Bank Mayora.
Adapun, ringkasan rancangan pengambilalihan saham Bank Mayora telah BBNI sampaikan melalui keterbukaan informasi pada 22 Januari 2022.
Dalam ringkasan tersebut, BNI berencana mengambilalih Bank Mayora melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 1.029.151.550 saham baru yang mewakili 54,90 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora, serta pengambilalihan 169.078.288 saham yang telah ada dari IFC.
“Harapannya semua berjalan lancar, sehingga seluruh persetujuan dan persyaratan terkait dengan rencana pengambilalihan dapat selesai pada akhir April atau awal Mei 2022,” kata Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (15/3/2022).
Sebagaimana diketahui, rencana BNI tersebut dilakukan untuk mendukung transaksi digital masyarakat dan juga sejalan dengan transformasi perseroan untuk membentuk suatu bank digital melalui strategi anorganik, yaitu pengambilalihan Bank Mayora, yang selanjutnya akan ditransformasikan menjadi bank digital.
Di samping itu, rapat juga menyetujui untuk mengalihkan secara keseluruhan saham hasil pembelian kembali (buyback) tahun 2021, yang disimpan sebagai saham treasuri (treasury stock) sebanyak 24.682.600 saham, dalam rangka program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen.
Novita mengatakan buyback ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kepemilikan saham BBNI oleh karyawan dan manajemen, sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan serta mendorong pencapaian target kinerja.
“Buyback tersebut merupakan bagian dari kelanjutan program kepemilikan saham karyawan dan manajemen, yakni MESOP [Management Employee Stock Option Plan] saat ini,” imbuhnya,
Selain itu, Novita menyampaikan bahwa Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2022 telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian yang cukup menantang baik domestik maupun global.
Dengan kondisi tersebut, maka BNI memproyeksikan indikator kinerja perseroan tahun 2022 antara lain pertumbuhan kredit di kisaran 7 hingga 10 persen, net interest margin 4,6 hingga 4,8 persen, serta cost of credit sebesar 2 sampai 2,3 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel