Bisnis.com, JAKARTA – Sederet bank-bank pelat merah yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara kompak menebar dividen dengan rasio pembagian yang tak main-main untuk tahun buku 2021.
Bank pelat merah tersebut terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN).
Pembagian dividen pun ditetapkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Lantas, dari keempat bank tersebut, siapa bank yang paling royal membagikan dividen untuk tahun buku 2021?
Berikut ini, Bisnis menghimpun bank Himbara yang membagikan dividen dengan urutan yang paling royal kepada pemegang saham:
1. BRI
BBRI akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021 kepada pemegang saham sebesar Rp26,4 triliun atau sekurang-kurangnya Rp174,23 per saham. Jumlah pembagian dividen ini mencapai 85 persen dari total laba BRI.
Adapun, dividen yang menjadi bagian pemerintah sebesar Rp14,04 triliun. Pemerintah Indonesia merupakan pemegang saham mayoritas BBRI dengan kepemilikan saham sebesar 53,19 persen.
Rasio dividen BBRI pun terus mengalami kenaikan, yakni sebesar 65 persen dari laba tahun buku 2020 atau sebesar Rp12,13 triliun. Kemudian, masing-masing 50 persen dari laba bersih tahun 2018 dan 60 persen dari laba bersih tahun 2019.
2. Bank Mandiri
Selanjutnya, BMRI menjadi bank Himbara paling royal kedua. Emiten bersandi saham BMRI ini akan membagikan dividen yang setara dengan 60 persen atau sebesar Rp16,82 triliun, dengan Rp360,64 per saham kepada pemegang saham.
Bank Mandiri juga menyetorkan kepada Negara Republik Indonesia sebesar Rp8,75 triliun atas kepemilikan sebesar 52 persen saham Bank Mandiri. Dana akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara.
Sama seperti BBRI, rasio dividen Bank Mandiri juga mengalami tren kenaikan setiap tahunnya, yakni 45 persen di tahun buku 2016-2018 dan 60 persen di tahun buku 2019-2021.
3. BNI
Lalu, BBNI menyetujui pembagian dividen sebesar 25 persen dari laba bersih tahun buku 2021 atau setara Rp2,72 triliun, untuk dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, dengan nilai dividen ditetapkan sebesar Rp 146 per saham.
Lebih lanjut, BNI akan menyetorkan dividen senilai Rp1,63 triliun ke rekening Kas Umum Negara. Sementara itu, atas kepemilikan 40 persen saham publik senilai Rp1,09 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.
BNI menjelaskan nilai dividen tahun buku 2021 mengalami kenaikan 3,3 kali lipat dari dividen tahun buku 2020 yang sebesar Rp820,1 miliar. Adapun, tahun lalu pemerintah mendapat porsi dividen senilai Rp 492,58 miliar ke rekening kas umum negara. Dividen bagian publik atas kepemilikan 40 persen saham tercatat senilai Rp 327,52 miliar.
4. BTN
Berikutnya, BBTN memutuskan untuk menebar dividen tunai sebesar Rp237,62 miliar atau Rp22,438 per saham kepada para pemegang saham. Jumlah tersebut merupakan 10 persen dari laba bersih emiten bank dengan kode BBTN ini untuk tahun buku 2021, yang mencapai sebanyak Rp2,37 triliun. Sementara sebesar 90 persen ditetapkan sebagai laba ditahan.
Adapun, pada RUPST 10 Maret 2021, BBTN memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2020, meski labanya naik 665,71 persen secara tahunan dan menetapkan laba bersih sebagai cadangan.
Pada tahun 2020, BTN membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 10 persen dari laba tahun buku 2019, atau sebesar Rp20,93 miliar. Sementara itu, sisanya sebesar Rp188,34 miliar digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel