Fakta! Nilai Nominal Saham GOTO Lebih Rendah Dari Emiten Startup

Bisnis.com,16 Mar 2022, 14:01 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai nominal saham calon emiten PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) lebih rendah dari emiten-emiten startup di papan akselerasi.

Persroan akan melepas sahamnya ke publik dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). GOTO berencana melepas 52 miliar sahamnya dengan nilai nominal Rp1 per saham.

Saham yang dilepas mewakili sebanyak-banyaknya 4,35 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseron. GOTO tercatat memiliki 1,14 triliun (1.143.748.873.502) modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Hal menarik terlihat dari nilai nominal saham GOTO yang terbilang kecil, hanya Rp1 per saham. Nilai nominal saham perusahaan unikorn ini bahkan lebih rendah dari perusahaan-perusahaan rintisan atau startup yang berada di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia.

Sebagai contoh, PT Nanotech Global Indonesia Tbk (NANO)  yang resmi melantai pada 10 Maret 2022 menetapkan nilai nominal sebesar Rp10 per saham. Dengan harga penawaran Rp100 per saham, saham NANO kini terapresiasi 60 persen ke level Rp160 per saham.

Penghuni papan akselerasi lainnya yang belum lama ini tercatat di BEI, PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM), juga memiliki nilai nominal yang lebih tinggi daripada GOTO, yakni Rp100. Saham SMKM ditawarkan di harga Rp264, tetapi sejauh ini telah terkoreksi ke posisi Rp161 per saham.

Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan melantai di bursa pengujung 2021 lalu, PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH), memiliki nilai nominal Rp20 per saham. Saham WGSH pertama kali ditawarkan di harga Rp140 dan kini diperdagangkan di harga Rp180 per saham.

Rendahnya nilai nominal saham GOTO turut menjadi perhatian Direktur Utama BEI periode 1991-1996 Hasan Zein. Dia mengatakan nominal yang kecil akan membuat jumlah saham yang beredar menjadi sangat besar.

“Nilai nominal dibikin kecil, Rp 1. Akibatnya, jumlah saham beredar akan menjadi sangat besar. Saya menghitung jumlah saham yang akan dicatatkan mendekati 1,2 triliun saham. Rekor Bursa Efek Jakarta,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini