Ini Alasan Investasi Kendaraan Listrik Bakal Moncer di Indonesia

Bisnis.com,16 Mar 2022, 08:37 WIB
Penulis: Faustina Prima Martha
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. /Kementerian Perindustrian

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian optimistis investasi pengembangan kendaraan listrik bakal makin moncer sejalan dengan target net zero emission pada 2060.

Industri mobil listrik Indonesia makin berkembang yang ditandai dengan meningkatnya jumlah produsen otomotif berinvestasi untuk mengembangkan kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Tahun ini, Toyota akan memproduksi kendaraan Hybrid. Selain itu, perusahaan elektronik asal Korea Selatan, LG telah memproduksi baterai listrik di pabriknya yang berlokasi Karawang, Jawa Barat pada akhir 2021.

Pasar kendaraan ramah lingkungan ini diproyeksi akan makin berkembang, sehingga membuat beberapa perusahaan mulai tertarik membangun manufakturnya di dalam negeri

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimis, banyak produsen telah menawarkan investasi pengembangan kendaraan listrik.

"Saya sudah mendapatkan proposal dari berbagai manufaktur, termasuk industri yang ingin investasi baterainya sendiri. Tapi ada juga manufaktur otomotif sendiri yang akan masuk untuk memproduksi baterai. Jadi sudah banyak," ujar Agus dalam acara Jakarta Auto Week 2022, Selasa (15/03/2022).

Agus belum bisa membuka siapa saja investor yang akan bekerjasama di sektor kendaraan ramah lingkungan ini. Akan tetapi, Agus memastikan bahwa investor tersebut sangat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.

"Atas permintaan dari para investor saya belum bisa membuka siapa saja yang akan melakukan investasi untuk baterai. Tunggu waktunya dan pasti terjadi. Selain beberapa perusahaan yang sudah kita ketahui, seperti LG dan lain sebagainya yang sudah memulai produksi baterai, tapi juga ada produsen-produsen otomotif sendiri yang sudah investasi dan bekerja sama dengan perusahaan industri baterai," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini