Besok BCA (BBCA) RUPST, Ini Catatan Dividennya?

Bisnis.com,16 Mar 2022, 12:55 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Nasabah bertransaksi di ATM BCA. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Besok, Kamis (17/3/2022), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta. Salah satunya mengagendakan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.

Dalam agenda tersebut, rapat meminta persetujuan kepada para pemegang saham untuk menggunakan laba bersih BBCA untuk disisihkan sebagai dana cadangan, pembagian dividen tunai, dan laba ditahan. 

Lantas, berapa rasio dividen yang bakal dibagikan BBCA untuk tahun buku 2021? 

Sebagai gambaran, mengutip Laporan Tahunan 2021 BCA, dividen tunai BBCA mengalami tren kenaikan dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun buku 2017, BBCA membagikan dividen tunai dengan rasio 27 persen dari laba bersih perseroan atau sebesar Rp6,28 triliun. 

Di tahun berikutnya, yakni tahun buku 2018, rasio dividen BBCA meningkat 32,4 persen atau Rp8,38 triliun. Selanjutnya, dividen yang dibagikan BBCA sebesar 47,9 persen atau Rp13,68 triliun pada tahun buku 2019. Lalu, pada tahun buku 2020 membagikan dividen tunai sebesar Rp13,1 triliun atau 48,2 persen dari laba bersih perseroan. 

Adapun, untuk laba bersih tahun buku 2020, BCA memberikan dividen interim yang dibayarkan pada Desember 2021 sebesar Rp3,1 triliun atau Rp25 saham. Jika tidak memperhitungkan stock split 1:5, maka dividen interim 2021 adalah Rp125 per saham. 

“Dalam beberapa tahun terakhir, BCA senantiasa mengkaji dividend payout ratio untuk menjaga keseimbangan antara posisi permodalan, pengembangan bisnis bank maupun entitas anak dan kepentingan pemegang saham,” tulis Laporan Tahunan BCA 2021, dikutip Rabu (16/3/2022).

Sementara itu, BBCA membukukan laba bersih sebesar Rp31,44 triliun atau naik 15,8 persen sepanjang 2021. Pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan pendapatan operasional seiring dengan kondisi ekonomi yang mulai pulih secara bertahap di 2021. 

BCA mencatat pendapatan operasional meningkat 4,4 persen ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 3,6 persen, serta kenaikan pendapatan operasional selain bunga sebesar 6,3 persen.

Selain itu, pemulihan juga tercermin melalui kualitas aset yang membaik, ditandai dengan penurunan pada beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar Rp2,3 triliun atau turun 19,8 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini