Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat Perusahaan idAAA untuk PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan peringkat idAA untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I/2018 senilai Rp500 miliar. Pefindo menilai prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil.
Pefindo menyebut Obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan. Selain itu, adanya kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang yang bersifat lebih unggul
Sementara itu, obligasi subordinasi diberi peringkat idAA untuk memasukkan risiko instrumen utang yang diturunkan nilainya jika tidak dapat bertahan.
Pefindo menjelaskan efek utang peringkat idAA menandakan kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya atas surat utang, relatif terhadap obligor Indonesia lainnya, adalah sangat kuat.
“Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar BBCA yang unggul dengan waralaba yang sangat kuat di perbankan transaksional, profil likuiditas yang sangat kuat, dan profil permodalan yang sangat kuat,” kata Pefindo dikutip Rabu (16/3/2022).
Peringkat tersebut juga memasukkan risiko yang berasal dari persaingan yang ketat dan tantangan kondisi ekonomi makro.
Pefindo menekankan peringkat dapat diturunkan jika posisi pasar, kualitas aset, atau profitabilitas BBCA memburuk secara substansial dan konsisten.
Sementara itu, tercatat sepanjang 2021, BBCA bersama dengan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp31,4 triliun sepanjang 2021. Perolehan laba tersebut tumbuh 15,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Adapun, total aset BCA naik 14,2 persen secara yoy mencapai Rp1.228,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel