Bisnis.com, JAKARTA — Survei Bank Indonesia menunjukkan adanya indikasi peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Februari 2022 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Dalam survei tersebut, saldo bersih tertimbang (SBT) pada Februari tercatat sebesar 14,3 persen lebih tinggi dibandingkan dengan SBT Januari 2022 yang sebesar 13,1 persen. Peningkatan tersebut didorong oleh sektor pertanian, konstruksi dan industri pengolahan.
“Industri pengolahan terutama untuk mendukung aktivitas operasional, mendukung pemulihan permintaan domestik dan membayar kewajiban jatuh tempo,” tulis Bank Indonesia dalam survei dikutip, Jumat (18/3).
SBT untuk industri pengolahan pada Februari sebesar 3,4 persen naik 0,6 persen dibandingkan dengan Januari 2022. SBT konstruksi sebesar 3,7 persen, naik 2,8 persen secara bulanan, dan SBT Pertanian sebesar 5,1 persen, naik 2,4 dibandingkan dengan Januari 2022.
Sekedar informasi, survei ini dilakukan secara bulanan sejak Agustus 2019. Survei dilakukan dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Responden yang terlibat dalam survei tersebut memberitahu bahwa kebutuhan pembiayaan mayoritas responden pada Februari masih dipenuhi dari dana sendiri (58,2 persen) meningkat dibandingkan dengan Januari 2022 yang sebesar 51,8 persen.
Kemudian pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik pinjaman dan kredit baru ke perbankan pada Februari terindikasi meningkat, masing-masing sebesar 15,4 persen dan 7,7 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 9,6 persen dan 7 persen.
Kemudian, sumber pembiayaan yang berasal dari penambahan pinjaman/utang dari perusahaan induk tercatat 9,9 persen, menurun secara bulanan.
Responden menyampaikan pemilihan sumber pembiayaan dipengaruhi oleh aspek kemudahan dan kecepatan perolehan dana (79,1 persen) dan biaya suku bunga yang lebih murah (13,2 persen).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel