Bisnis.com, JAKARTA - Satu per satu bank pelat merah akan masuk ke dunia metaverse bekerja sama dengan PT Wir Asia (WIR Group).
Bank yang tergabung dalam himpunan bank milik negara (Himbara) berencana membangun kantor cabang virtual untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Lantas, berapa investasi yang digelontorkan?
Group Chief Operating Officer WIR Indonesia Jeffrey Budiman tidak dapat memberitahu mengenai nilai investasi perbankan untuk masuk ke metaverse, apakah bersifat gratis atau berbayar, karena bersifat rahasia.
“Itu [nilai investasi] beberapa bersifat konfidensial,” kata Jeffrey kepada Bisnis di Jakarta, Senin (21/3).
Sementara itu mengenai kantor cabang virtual perbankan, kata Jeffrey, saat ini mungkin belum dapat digunakan secara gamblang. Orang berpikir bahwa dengan hadirnya kantor cabang di metaverse, orang langsung bisa melakukan transaksi, sementara itu regulasi belum ada dan masih dipersiapkan.
“Jadi masih ada tahapan untuk bisa [melayani] dengan full face,” kata Jeffrey.
Selain itu, Jeffrey menuturkan ke depan partisipasi masyarakat di ekosistem metaverse akan dibuka. Metaverse yang sedang dikembangkan oleh WIR, diibaratkan seperti lahan kosong, yang akan ditempati oleh masyarakat.
Dalam membangun bangunan di metaverse, pengguna ritel dan institusi dapat menentukan desain bangunan. Prototipe Metaverse Indonesia rencananya dihadirkan pada G20 atau akhir 2022. Pada saat itu masyarakat dapat merasakan langsung layanan metaverse.
Pada tahap awal, metaverse kemungkinan dapat diakses melalui ponsel pintar seperti orang bermain gim, namun secara perlahan metaverse akan menggunakan Ocolus untuk bermain di dunia digital itu.
“Jika institusi ingin sesuatu yang sifatnya custom, mungkin harus ada biaya set up-nya, tetapi untuk ritel terbuka ke depannya karena ada tools,” kata Jeffrey.
Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan untuk anggaran di metaverse, BNI akan mengikuti perkembangan metaverse. Dia tidak menyebutkan besaran anggaran yang disiapkan untuk mengembangkan metaverse saat ini.
“Untuk budget secara spesifik kami akan sesuaikan dengan perkembangan yang ada,” katanya.
Arom menjelaskan BNI akan merambah bisnis ke dunia virtual metaverse untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Ke depan, ekosistem metaverse diproyeksikan terus berkembang dan perbankan sebagai lembaga jasa keuangan harus bisa relevan dengan perkembangan zaman.
Metaverse adalah satu step lebih maju yang memberikan akses digital ke orang banyak. “Ke depan, BNI dapat menyediakan layanan dengan avatar riil personel BNI sekaligus cabang digital di Metaverse,” kata Arom.
Adapun Corporate Secretary Bank BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan pengembangan Metaverse oleh BRI merupakan salah satu implementasi transformasi digital yang tengah dilakukan oleh perseroan. Aes belum menyebutkan nilai investasi dalam pengembangan metaverse oleh perseroan.
“Dalam tahap awal era metaverse ini, BRI akan memanfaatkan teknologi tersebut dengan menghadirkan Virtual Branch, edukasi perbankan dan layanan digital lainnya yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja,” kata Aes.
Dengan digitalisasi tersebut, kata Aes, diharapkan dapat makin memudahkan masyarakat untuk mendapat layanan perbankan secara cepat, mudah, efektif, dan aman.
“Hadirnya BRI ke dalam dunia Metaverse diharapkan bisa menjadi journey baru yang menyenangkan untuk customer termasuk diantaranya pelaku UMKM,” kata Aes.
Sementara itu, Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi AS Aturridha tidak membalas pertanyaan yang dikirimkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel