Selepas Obligasi, Apakah Tamaris Hidro Berencana IPO?

Bisnis.com,22 Mar 2022, 18:20 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Dokumentasi PT Tamaris Hydro. (Istimewa)

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan energi terbarukan PT Tamaris Hidro telah menyelesaikan penawaran obligasi, apakah perseroan berniat untuk melakukan penawaran umum saham atau IPO?

Dari Penawaran Umum Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 senilai Rp750 miliar, perusahaan mencatat menerima pemesanan dari investor committed mencapai Rp937,8 miliar.

Executive Director Corporate Finance, Portfolio Mgmt & Treasury Tamaris Hidro Widi Mahardi menjelaskan aksi korporasi itu dilakukan sebagai upaya perusahaan untuk mendiversifikasi sumber pendanaan.

Widi menilai pasar modal merupakan sumber pendanaan yang menarik dan memberi daya tarik bagi investor untuk turut serta dalam pengembangan energi terbarukan. Meski demikian, perseroan menegaskan belum berencana untuk melakukan initial public offering (IPO).

“Sejauh ini belum ada rencana untuk IPO, tetapi tidak menutup kemungkinan pada waktu yang tepat kita akan melakukannya sehingga sejauh ini belum ada progress terkait hal tersebut. Fokus kami saat ini adalah diversifikasi funding, kami coba mencarinya di pasar modal,” kata Widi dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/3/2022).

Dalam rangka pengembangan bisnis, Direktur Eksekutif Pengembangan Bisnis Armaya Dadan mengatakan bahwa perusahaan saat ini sedang dalam proses konstruksi dua proyek di pulau Sumatra.

Proyek tersebut mencakup pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 10 MW di Sumatra yang ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada 2022 dan proyek di Lampung dengan kapasitas 7 MW dengan target 2023.

“Tamaris Hidro terus mencari peluang pengembangan bisnis ke depan baik organik dari nol atau anorganik lewat akuisisi pada proyek yang sama dan kami mengisi posisi mayoritas,” kata Armaya.

Per Januari 2022, PT Tamaris Hydro mengelola 14 entitas anak PLTA/PLTM dengan target kapasitas 141,8 MW. Entitas ini terdiri dari 10 PLTA/PLTM yang telah beroperasi secara komersial dengan total kapasitas 100,8 MW, 2 proyek tahap konstruksi dan 2 proyek tahap pengembangan dengan total kapasitas 41 MW.

“Indonesia dianugerahi sumber energi terbarukan seperti matahari dan air, potensinya sangat besar dan sangat memperhatikan lingkungan. 10 tahun ini kamu sudah kembangkan proyek dengan 100 MW dioperasikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini