Carrefour Jajaki Penjualan Unitnya di Taiwan

Bisnis.com,22 Mar 2022, 08:54 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Konsumen di gerai Carrefour/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Carrefour SA tengah menjajaki pembicaraan lanjutan terkait dengan rencana pelepasan sahamnya unit ritelnya di Taiwan kepada mitra minoritas lokal Uni-President Enterprises Corp.

Dilansir oleh Bloomberg yang mengutip sumber anonim, Uni-President telah muncul sebagai pembeli yang paling mungkin untuk menguasai 60 persen saham bisnis ritel supermarket milik Prancis tersebut.

Konglomerat makanan Taiwan yang juga memiliki hak untuk saham di ritel modern tersebut, dan Carrefour sedang mendiskusikan rincian transaksi potensial termasuk perihal pembiayaan dan antimonopoli, menurut sumber Bloomberg tersebut. Kesepakatan dapat dicapai segera dalam beberapa minggu ke depan, kata mereka.

Pembicaraan sedang berlangsung, tidak ada keputusan akhir yang dibuat dan penawar lain tetap tertarik pada aset tersebut. Perwakilan Carrefour dan Uni-President menolak berkomentar.

“Kami menangani ini sesuai dengan naskahnya,” kata Chairman Uni-President Lo Chih-Hsien ketika ditanya tentang kemungkinan kesepakatan untuk saham tersebut selama briefing investor pada pertengahan Maret lalu.

“Ketika waktunya tepat, semua orang akan tahu,” tambah Lo. .

Carrefour telah menjajaki penjualan unitnya di Taiwan dalam kesepakatan potensial yang menarik minat dari perusahaan-perusahaan, termasuk Carlyle Group Inc., CVC Capital Partners dan konglomerat Taiwan Far Eastern Group. Unit tersebut dapat mematok nilai perusahaan setidaknya US$1,9 miliar, ungkap sumber tersebut.

Carrefour mendirikan gerai pertamanya di Taiwan pada 1989, dua tahun setelah mendirikan usaha patungan dengan Uni-President. Perusahaan telah berkembang dengan jaringan lebih dari 320 outlet di Taiwan. Uni-President dan afiliasinya saat ini memiliki sekitar 40 persen saham di unit Carrefour Taiwan.

Dari asalnya sebagai pabrik tepung di Kota Tainan, Taiwan, Uni-President telah berkembang menjadi salah satu konglomerat makanan terbesar di Asia dengan bisnis mulai dari susu dan minuman hingga makanan instan, kue dan logistik, menurut situsnya.

Perusahaan juga mengoperasikan toko serba ada 7-Eleven di Taiwan, Shanghai dan Filipina.

Carrefour, yang telah menjadi subyek kegiatan pengambilalihan dalam beberapa tahun terakhir, telah meninjau aset globalnya. Pada 2019, Carrefour sepakat untuk menjual 80 persen saham unitnya di China seharga US$698 juta tunai kepada ritel lokal Suning.com Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini