BEI Larang Buzzer Promosikan Saham GOTO di Sosial Media

Bisnis.com,22 Mar 2022, 16:05 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo. BEI

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) melarang praktik buzzer mempromosikan saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan BEI melarang buzzer atau selebriti dunia maya merekomendasikan saham. Termasuk saham emiten teknologi yang akan maju IPO yaitu GOTO.

“Buzzer tidak diperbolehkan melalukan penawaran atas saham-saham,” tegas Laksono pada Selasa (22/3/2022).

Dia menegaskan bahwa pihak yang diberikan izin untuk merekomendasikan suatu saham hanya lembaga dan profesi resmi terdaftar atau berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurutnya, segala praktik promosi atau rekomendasi di social media bisa berujung pada tindakan.

“Iya bisa ditegur OJK nanti,” ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan penelusuran Bisnis, salah satu akun yang mempromosikan saham GOTO adalah @pantungalimar dengan pengikut di twitter sebanyak 363.500.

Di sisi lain, Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta mengatakan menggunakan valuasi price to book value (PBV) dalam perhitungan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Dia menjelaskan PBV didapat dari harga saham dibandingkan dengan nilai buku per saham.

Adapun nilai buku saham GOTO diperoleh dari total ekuitas dibagi jumlah saham tercatat. Berdasarkan prospektus, GoTo mencatat total ekuitas senilai Rp130 triliun dan jumlah saham 1,19 triliun saham.

Dengan begitu, nilai buku GoTo senilai Rp109, maka PBV saham IPO GOTO berkisar 2,89 kali – 3,17 kali. “Berdasarkan PBV tersebut, GoTo menurut kami tidak terlalu mahal dalam harga IPO-nya,” kata Andhika Kamis, (17/3/2022).

Andhika menambahkan dengan skema valuasi tersebut maka terdapat dua pilihan investasi bagi para investor yaitu long term atau trading.

Menurutnya, saham GOTO cocok untuk long term investment karena GOTO merupakan holding company dari banyak perusahaan teknologi raksasa di Indonesia seperti Gojek, Tokopedia dan Bank Jago.

Andhika menilai ketiga perusahaan memiliki fundamental perusahaan yang solid serta prospek yang menarik secara jangka panjang. Dengan performa yang semakin baik & banyaknya modal ventura, berinvestasi di GOTO tentunya menarik untuk dipertimbangkan.

Namun saham raksasa teknologi itu juga, menurutnya, cocok untuk portofolio trading. “Untuk traderbisa memanfaatkan volatilitas harga untuk trading jangka pendek,” katanya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini