Inflasi dan Logistik Menjadi Tantangan Bagi Perbankan

Bisnis.com,23 Mar 2022, 01:33 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Gedung BNI. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar mengatakan tantangan perbankan yang paling dekat adalah inflasi global dan ongkos logistik. Perseroan akan berhati-hati dalam menghadapi hal tersebut. 

Dalam kondisi ekonomi yang sedang baik, nasabah biasanya memperkuat persediaan atau inventory mereka. Namun, kata Royke, jangan sampai persediaan tersebut kemudian menjadi beban mereka, karena inflasi dan ongkos logistik yang naik. 

“Yang akhirnya [itu] akan menjadi beban ke bank,” kata Royke dalam diskusi virtual, Selasa (22/3). 

Royke mengatakan dalam kondisi seperti saat ini, di mana terjadi konflik antara Rusia dengan Ukraina, ada pabrik besi besar di eropa yang terimbas oleh perang. Kerusakan di pabrik tersebut berpotensi menimbulkan efek berganda kepada banyak industri lainnya di dunia.

Diketahui, serangan pasukan Rusia ke kota Mariupol telah membuat salah satu pabrik baja terbesar di Eropa, Azovstal, rusak. Azovstal merupakan bagian dari grup Metinvest, yang dimiliki oleh orang terkaya Ukraina, Rinat Akhmetov. 

“Itu kan akan mengakibatkan industri kapal, alat berat dan lain-lain terdampak. Mungkin kapal akan menjadi mahal, alat berat akan mahal. Nah kita harus hati-hati di sini untuk perbankan,” Royke. 

Dia mengatakan perbankan tidak boleh terjebak di kondisi tersebut. Harga-harga komoditas yang sedang tumbuh, diharapkan dapat menyelamatkan perbankan dari kondisi itu. 

Tantangan lainnya, lanjut Royke, adalah suku bunga. Jika The Fed terus menaikkan suku bunga, maka Indonesia pasti akan melakukan hal serupa.

“Tidak mungkin Indonesia akan diam dengan suku bunga yang sekarang. Rupiah. Pasti akan mengeluarkan penyesuaian. Di sini kami harus bisa menjaga jangan sampai nasabah, beban bunga belum bisa pass on ke produk, market tidak bergairah, ini akan perbankan juga,” kata Royke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini