Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) berkomitmen akan mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air melalui transformasi Bank Mayora.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan langkah partisipasi perseroan dalam pembiayaan UMKM akan didorong lewat transformasi Bank Mayora, yang akan disulap menjadi bank digital khusus segmen tersebut. Upaya ini dilakukan untuk menekan biaya dana BNI.
“Kami mau bangun suatu bank digital yang operating cost-nya serendah mungkin yang bisa menjangkau masyarakat banyak, sehingga UMKM kita terangkat lagi,” ujar Royke dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).
Sebagaimana diketahui, BNI resmi mengumumkan rencana pengambilalihan saham PT Bank Mayora pada Januari 2022. Emiten perbankan dengan kode BBNI itu bakal menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan 63,92 persen.
Sementara itu, Bank Mayora memiliki relasi dengan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR). Mayora Indah merupakan produsen makanan dan minuman dengan jangkauan pasar yang luas di wilayah Asia hingga kawasan Eropa.
Luasnya pasar kelompok bisnis itu menjadi salah satu pertimbangan BBNI untuk mengambil alih Bank Mayora dan menjadikannya sebagai bank digital.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BBNI telah menyepakati aksi korporasi atas pengambilalihan saham Bank Mayora. BNI akan mengambilalih Bank Mayora melalui penerbitan 1.029.151.550 saham baru yang mewakili 54,90 persen saham dalam Bank Mayora.
“Harapannya, semua berjalan lancar sehingga seluruh persetujuan dan persyaratan terkait dengan rencana pengambilalihan dapat selesai pada akhir April atau awal Mei 2022,” kata Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini.
Di samping itu, RUPST juga menyetujui untuk mengalihkan secara keseluruhan saham hasil buyback tahun 2021, yang disimpan sebagai saham treasuri sebanyak 24.682.600 saham. Hal ini dalam rangka program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel