Bisnis.com, JAKARTA – Unit Usaha Syariah Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau UUS Bank Sumut berhasil menekan rugi bersih tahun berjalan menjadi sebesar Rp6,75 miliar sepanjang 2021.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Kamis (24/3/2022), rugi bersih UUS Bank Sumut turun 84 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari tahun 2020 sebesar Rp43,47 miliar.
Penurunan rugi tersebut ditopang oleh pendapatan dan penyaluran dana yang tumbuh 5 persen yoy menjadi Rp199,4 miliar. Begitu pula dengan bagi hasil untuk pemilik dana investasi yang turut tumbuh sebesar 12 persen yoy, dari Rp90,79 miliar menjadi Rp102,03 miliar.
Selanjutnya, UUS Bank Sumut mencatat pembiayaan bagi hasil naik 27 persen yoy, dari Rp558,85 miliar menjadi Rp712,09 miliar. Dari sana, total aset yang dimiliki perseroan tumbuh 4 persen dari semula Rp3,16 triliun menjadi Rp3,29 triliun.
Lalu, dana simpanan wadiah juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 37 persen yoy, dari Rp163,3 miliar menjadi Rp223,12 miliar. Kemudian, dana investasi non profit sharing juga tumbuh tipis menjadi Rp2,08 triliun.
Dengan demikian, total liabilitas yang dimiliki UUS Bank Sumut menjadi Rp3,29 triliun, atau naik 4 persen yoy dari periode yang sama 202 sebesar Rp3,16 triliun.
Selain itu, UUS Bank Sumut berhasil menekan rasio non performing finance (NPF) yang masing-masing sebesar 10,78 persen secara gross dan 7,50 persen secara net.
Adapun, untuk return on assets (ROA) sebesar 34,07 persen dan cadangan kerugian nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif menjadi 2,14 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel