Gelaran MotoGP Mandalika,Konsumsi Avtur Naik 150 persen

Bisnis.com,24 Mar 2022, 17:44 WIB
Penulis: Peni Widarti
Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur. Ilustrasi./Antara-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, SURABAYA - PT Pertamina Patra Niaga Jatim, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menyebutkan konsumsi bahan bakar untuk pesawat terbang yakni avtur mengalami peningkatan hingga 150 persen selama berlangsungnya ajang MotoGP Mandalika Lombok.

Region Sales Retail Manager Patra Niaga Jatimbalinus, Fedy Alberto mengatakan kenaikan konsumsi avtur tersebut di bawah prediksi awal sehingga dalam pendistribusiannya dapat berjalan lancar sesuai kebutuhan.

“Kami sudah prediksi sebelumnya, jadi pasokan avtur saat itu sudah cukup aman. Bahkan kenaikan konsumsi avtur ini lebih banyak dibandingkan BBM lainnya yang hanya 3 persen,” jelasnya dalam Media Gathering, Kamis (24/3/2022).

Menurutnya, peningkatan konsumsi avtur selama momen gelaran MotoGP Mandalika itu termasuk konsumsi yang normal di luar pandemi. Meskipun sempat ada kekhawatiran bahwa konsumsi avtur di akhir penyelenggaraan MotoGP akan melesat lantaran terdapat peningkatan jumlah penerbangan Jakarta - Lombok, dari 2 penerbangan menjadi 14 penerbangan dalam sehari.

“Namun, setelah melihat konsumsi dan stok yang disiapkan ternyata masih aman, dan tidak ada kekurangan avtur untuk mendukung penyelenggaraan MotoGP,” imbuhnya.

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus sendiri telah memprediksi konsumsi avtur naik 300 persen menjadi 111 kiloliter (kl) pada saat gelaran MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit.

Prediksi itu mengacu pada saat MotoGP pramusim, yakni ada peningkatan konsumsi avtur atau bahan bakar pesawat di Lombok dari rata-rata 28 kl menjadi 56 kl per hari atau naik sekitar sekitar 100 persen.

“Awalnya diprediksi naik 300 persen dari rata-rata konsumsi normal 30 kl konsumsi per hari, tenyata hanya naik 150 persen," imbuh Fedy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini