Bisnis.com, JAKARTA - PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) akan menggelar RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa pada pagi ini, Kamis (24/3/2022) pukul 10.00 WIB.
Berdasarkan pengumuman di BEI, ada 7 mata acara rapat yang dibahas dalam RUPS Tahunan. Salah satunya, penetapan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021.
"Sesuai dengan ketentuan Pasal 18 ayat 4.c AD perseroan dan pasal 70 dan 71 UUPT, penetapan pembagian final tunai, penetapan dana untuk disisihkan sebagai dana cadangan perseroan dan penggunaan laba ditahan perseroan tahun buku 2021 harus ditetapkan dan disetujui dalam RUPS," dikutip dari penjelasan mata acara rapat.
Sebagai informasi, multifinance yang memiliki produk pembiayaan sepeda motor, multiguna, modal kerja UMKM, dan kredit kepemilikan logam mulia ini mencatatkan laba komprehensif Rp120,3 miliar pada 2021, atau naik 62,28 persen (year-on-year/yoy) jika dibandingkan 2020.
Jika menilik RUPST yang digelar pada 2021, WOM Finance menetapkan tidak membagikan dividen dari laba tahun buku 2020. Sebab, laba tersebut digunakan untuk dana cadangan umum dan sebagian dialokasikan sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal perseroan.
Namun, dua tahun sebelumnya, perseroan tak pernah absen membagikan dividen. Pada 2019, WOM Finance membagikan dividen sebesar Rp64,41 miliar, kemudian pada 2020 sebesar Rp77,99 miliar.
Direksi dalam rapat juga akan menyampaikan laporan kegiatan perseroan tahun buku 2021, pengesahan laporan keuangan tahunan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021. Kemudian, penetapan pembagian tugas dan wewenang para anggota direksi perseroan untuk tahun buku 2022.
Penetapan besarnya uang jasa dan tunjangan lainnya untuk para anggota dewan komisaris perseroan dan para anggota dewan pengawas syariah perseroan untuk tahun buku 2022. Penunjukan akuntan publik dan kantor akuntan publik yang akan melakukan audit terhadap laporan keuangan perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2022.
Direksi juga akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perseroan selama 2021, yakni Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2021.
Sementara itu, RUPS Luar Biasa akan meminta persetujuan atas rencana perseroan untuk mengalihkan hak atau menjaminkan sebagian besar atau seluruh piutang milik perseroan dalam rangka perolehan pinjaman dan atau pendanaan syariah dari lembaga keuangan bank maupun bukan bank dalam negeri maupun luar negeri. Di samping itu, persetujuan atas perolehan pinjaman dan atau pendanaan dari lembaga keuangan bank maupun bukan bank baik dalam negeri maupun luar negeri termasuk dalam rangka penawaran umum obligasi berkelanjutan pada tahun buku 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel