Cashlez (CASH) Sebut Investor Strategis Siap Serap Rights Issue 450 Juta Saham

Bisnis.com,25 Mar 2022, 18:50 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Cashlez/cashlez.com

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk. (CASH), emiten teknologi finansial bidang pembayaran digital (payment gateway) dan solusi bisnis UMKM, berencana menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada tahun ini. Investor strategis asing pun disebut berminat untuk masuk menjadi pemegang saham perseroan lewat skema tersebut.

Presiden Direktur Cashlez Worldwide Indonesia Suwandi mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) belum lama ini telah menyetujui rencana penambahan modal lewat rights issue sebanyak-banyaknya 450 juta lembar saham atau setara dengan 23 persen dari modal ditempatkan dan disetor.

Dia menyebut terdapat sejumlah investor strategis asing yang berminat untuk ikut dalam aksi penambahan modal tersebut.

"Untuk right issue kami sudah engage dari beberapa investor asing institusi yang bentuknya investor strategis. Pada dasarnya kami melihat strategi ini, baik dari sisi bisnis maupun teknologi, bisa sama-sama pemain digital atau pemain payment. Itu yang kami harapkan perkuat struktur shareholder kami," ujar Suwandi dalam media visit Bisnis Indonesia yang digelar secara virtual, Jumat (25/3/2022).

Namun, dia belum dapat membeberkan identitas calon investor tersebut. Pihaknya masih melakukan finalisasi beberapa investor asing yang akan masuk untuk memperkuat struktur pemegang saham perseroan.

Setelah right issue, kata Suwandi, pemegang saham pengendali perseroan akan berubah. Saat ini, struktur pemegang saham perseroan lebih banyak dimiliki oleh perorangan, salah satunya pendiri Cashlez, Tee Teddy Setiawan.  Selain itu, PT Mandiri Capital Indonesia menjadi satu-satunya investor institusi yang menjadi pemegang saham perseroan.

Meski akan terdapat perubahan saham pengendali perseroan, Suwandi mengungkapkan Mandiri Capital sejauh ini tidak memiliki rencana untuk melepas sahamnya di perseroan.

"Sejauh ini Mandiri Capital belum ada rencana mau lepas karena salah satu pondasi portofolio Mandiri Capital kan sangat beragam, ada bagian payment digital dan lainnya. Sejauh ini kami masih berhubungan dekat dengan Mandiri Capital, belum ada rencana divestasi," katanya.

Adapun, terkait nilai right issue, perseroan masih melakukan kajian. "Kemungkinan kami lihat dari fluktuasi harga saham setelah nanti mau masuk signing agreement. Masih dalam tahap kajian," katanya.

Dana dari rights issue ini akan dipergunakan untuk modal kerja perseroan dalam pengembangan bisnis dan akuisisi merchant dalam rangka untuk menunjang kegiatan usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini