IHSG Sesi I Jatuh 0,86 Persen Tinggalkan 7.000, BMRI Jadi Favorit Asing

Bisnis.com,25 Mar 2022, 11:53 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020)./ ANTARA - Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Jumat (25/3/2022).

Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 11.30 WIB, IHSG parkir pada posisi 6.989,12 atau turun 0,86 persen. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada level 7.055,34.

Terdapat 195 saham yang menguat, 305 saham melemah dan 175 saham bergerak stagnan. Investor asing mencatatkan aksi net foreign buy Rp471,60 miliar di seluruh pasar.

Investor asing paling banyak membeli saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan net foreign buy mencapai Rp111,51 miliar. Menyusul di belakangnya adalah PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar Rp45,64 miliar dan PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp44,88 miliar.

Saham-saham dengan kenaikan tertinggi pada sesi I di antaranya adalah saham PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) yang naik 23,44 persen atau 15 poin ke posisi 79. Kemudian terdapat saham PT Multipolar Tbk (MLPL) dengan kenaikan 11,86 persen atau naik 28 poin ke posisi 264. Saham NANO, CPRO, AKRA, dan CMPP turut masuk dalam jajaran top gainers sesi pertama.

Pada perdagangan kemarin (24/3/2022), IHSG ditutup menguat 0,8 persen di level 7,049. MNC Sekuritas dalam riset hariannya menyebutkan IHSG sedang menjalani skenario label merah yang diberikan dan sudah mengenai target penguatan yang diberikan.

Hal ini berarti posisi IHSG sedang membentuk awal dari wave (c) dari wave [iii] sehingga IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menuju ke 7.100–7.140.

“Meskipun terkoreksi, tampaknya akan cenderung pendek untuk menguji rentang area 6.955–7.020 saja,” tulis MNC Sekuritas.

Adapun, level support IHSG diperkirakan berada di antara 6.926 dan 6.853, sedangkan resistance pada 7.060 dan 7.100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini