Harga Bitcoin Siap-siap to The Moon, Cek Nih Grafiknya

Bisnis.com,25 Mar 2022, 14:41 WIB
Penulis: Farid Firdaus
Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga Bitcoin saat ini disebut menunjukkan pola dorongan untuk kembali menguat ke atas level US$45.000. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (25/3/2022), secara teknikal pola gerak Bitcoin membentuk segitiga pada grafik harga Bitcoin yang semakin ketat, dan cryptocurrency itu menusuk di ujung atas segitiga.

Pola ini menunjukkan momentum penarik untuk Bitcoin, dan jika menembus level tertinggi US$45.300 yang tercatat pada awal Maret 2021, maka target US$50.450 dan US$54.000 akan ikut bermain. Hal ini berdasarkan analisis teknis populer dari ekstensi Fibonacci.

Berdasarkan data Coinmarketcap pada 14.25 WIB, harga BTC telah menguat 2,54 persen dalam 24 jam terakhir di level US$44.143,29, sementara Ethereum juga ikut melejit 3,26 persen ke posisi US$3.143,29.

Secara terpisah, Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengungkap saat ini pasar kripto sedangan mendapatkan banyak sentimen positif, sehingga bisa melakukan pemulihan. Banyak investor kawakan yang melakukan aksi akumulasi sejak pertengahan pekan.

"Selain itu, aksi beli juga didukung oleh kabar positif mengenai adopsi kripto dari Rusia. Duma Negara, yaitu Majelis Rendah Parlemen Rusia mengatakan bahwa negaranya siap menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin untuk transaksi minyak dunia dan sumber daya alam lainnya. Hal ini tentu disambut positif oleh pasar," kata Afid dalam keterangan resmi, Jumat (25/3/2022)

Meski begitu, pasar kripto masih dibayangi oleh kebijakan parlemen Eropa terhadap Markets in Crypto Assets (MiCA). Dewan parlemen Uni Eropa, yang terdiri dari menteri dan pejabat lain dari negara anggota, akan bertemu pada hari Jumat (25/3/2022) waktu setempat untuk membahas cara memperlakukan NFT, DeFi dan dampak lingkungan dari aset kripto.

Hasil keputusan pertemuan tersebut tentu akan memberi sinyal terhadap adopsi teknologi blockchain, atau bahkan aset kripto, bisa mendukung perkembangan produk jasa keuangan konvensional atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini