IHSG Berpotensi Koreksi Lanjutan ke 6.950, Simak Penyebabnya

Bisnis.com,28 Mar 2022, 07:17 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak terkoreksi pada perdagangan awal pekan, Senin (28/3/2022).

Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan, dari luar negeri, sentimen datang dari indeks-indeks Wall Street yang cenderung flat di perdagangan Jumat (25/3/2022). Meski demikian, ketiga indeks utama Wall Street berhasil mencatatkan penguatan mingguan kedua berturut-turut.

Strong employment data, salah satunya penurunan U.S. Initial Jobless Claims ke level terendah sejak 1969 sebanyak 187.000 di pekan yang berakhir pada 12 Maret 2022. Data tersebut meredam kekhawatiran pelaku pasar dari rencana kenaikan the Fed Rate yang lebih agresif di 2022.

Sementara itu, dari dalam negeri pelaku pasar mengantisipasi data indeks manufaktur bulan Maret 2022, yang diperkirakan bertahan di atas level 50 (batas level ekspansif). Meski demikian, tingkat inflasi diperkirakan mencatatkan kenaikan signifikan ke 2,55 persen yoy di Maret 2022, dari 2,06 persen yoy di Februari 2022.

"Meski demikian, tingkat inflasi tersebut masih berada dalam rentang asumsi pemerintah. Kenaikan inflasi saat ini diperkirakan belum berdampak signifikan terhadap outlook ekonomi Indonesia," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas.

Dengan sentimen-sentimen tersebut, Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan dalam jangka pendek, terdapat potensi koreksi lanjutan terhadap IHSG.

"Selama tertahan di bawah 7000, terdapat kecenderungan IHSG tutup gap ke 6.950 hari ini. Meski demikian, selama bertahan di atas MA20 di 6900, IHSG masih berada dalam bullish trend," tuturnya.

Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan, meliputi BBCA, MAPI, SMRA, PWON, dan potensi technical rebound pada ASII, MTEL, INDF, CPIN dan JPFA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini