IHSG Nyaris Bikin Rekor Penutupan Tertinggi Lagi, Asing Borong Saham TLKM & ANTM

Bisnis.com,28 Mar 2022, 15:08 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Senin (28/3/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB IHSG parkir pada posisi 7.049,6 atau naik 0,67 persen. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada level 7.051,54. Level penutupan hari ini hanya terpaut 0,085 poin dari level penutupan tertinggi IHSG yang dicapai pada 24 Maret 2022 di level 7.049,685.

Tercatat, 286 saham menguat, 236 saham melemah dan 165 saham bergerak ditempat. Investor asing mencatatkan aksi net foreign buy Rp981,91 miliar di seluruh pasar.

Investor asing tercatat membeli saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp453,7 miliar, atau yang terbanyak hari ini. Menyusul dibelakangnya adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp108,6 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp71,6 miliar.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan dalam laporannya memprediksi IHSG akan melemah pada hari ini. IHSG secara teknikal candlestick membentuk formasi dark cloud cover mengindikasikan potensi pelemahan.

Namun pelemahan diperkirakan bersifat sementara karena pasar didorong optimisme dari pembagian dividen yang cukup besar oleh beberapa emiten. Dari global investor masih akan mencermati perkembangan konflik Rusia dan Ukraina.

Di sisi lain, Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menyebutkan sentiment global menjadi penggerak IHSG pada perdagangan hari ini. Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk kembali mengadakan perundingan damai dengan Ukraina pada 28–30 Maret 2022

Hal ini dilakukan setelah Presiden Turki menyerukan gencatan senjata langsung kepada Putin, menimbang nilai kemanusiaan dan dampaknya terhadap perekonomian yang tengah dirasakan.

Di samping itu, pelonggaran mobilitas masyarakat jelang Ramadan masih menopang pergerakan pasar karena disambut baik oleh masyarakat dan industri. Hal ini mengindikasikan kembali dibukanya ekonomi setelah penyebaran varian Omicron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini