Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah) mencatat pembiayaan ultra mikro yang menjadi fokus bank, mengalami pertumbuhan 10 persen menjadi Rp10,44 triliun hingga 31 Desember 2021, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,52 triliun.
"Pertumbuhan itu juga disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap terjaga, Non Performing Financing [NPF] tercatat di posisi 2,37 persen," ujar Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (27/3/2022).
Hadi Prabowo mengatakan bank tidak mungkin mencatatkan pencapaian ini secara sendiri saja, karena ini merupakan dukungan seluruh pihak tanpa terkecuali.
"Sungguh dukungan ini membuat kami bertekad untuk terus memberikan pelayanan terbaik sepenuh hati. Insya Allah, di 2022 kita akan bersama-sama terus bergandengan dalam mengembangkan serta menjalankan berbagai inisiatif strategis untuk mewujudkan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti bagi berjuta rakyat Indonesia," kata Hadi.
Bank juga memiliki rasio kecukupan modal (CAR) yang kuat di posisi 58 persen, jauh di atas rata-rata industri. Total aset tumbuh 13 persen (yoy) menjadi Rp18,54 triliun dari Rp16,44 triliun. Dana pihak ketiga tumbuh 12 persen (yoy) menjadi Rp10,97 triliun, dari Rp9,78 triliun, dan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp1,47 triliun.
Selama lebih dari satu dekade, dia mengungkapkan BTPN Syariah tetap fokus melayani segmen pra dan cukup sejahtera produktif Indonesia.
Dalam melayani segmen ini, bank senantiasa menjalankan pola pendekatan pendampingan yang terarah, terukur dan berkelanjutan. Pola inilah yang memberikan kesempatan bank untuk terus mewujudkan misinya memberikan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti kepada rakyat Indonesia.
Melewati tahun kedua pandemi, BTPN Syariah juga belajar untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan nasabah dan perkembangan zaman terutama teknologi digital.
Selama 2021, Hadi menuturkan bank terus mengembangkan layanan berbasis aplikasi yang ditujukan untuk mempermudah seluruh nasabah dan agen bank yang disebut Mitra Tepat. Dengan aplikasi ini, setiap hari Mitra Tepat dapat membantu nasabah inklusi memenuhi kebutuhan mereka untuk bertransaksi perbankan.
"Pengembangan teknologi ini tentunya sangat memperhatikan tingkat literasi digital masyarakat inklusi," katanya.
Dia juga memastikan BTPN Syariah tetap terus melakukan fungsi pendampingan sepenuh hati; memperkenalkan, mengajarkan, serta mempelajari respons mereka sebagai bagian proses penyempurnaan aplikasi sehingga tepat untuk menjadi alat dalam meningkatkan produktifitas ke depannya. semua dilakukan secara bertahap dan terus didampingi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel