Bos Charoen Pokphand (CPIN) Borong Saham BISI Rp509 Juta

Bisnis.com,29 Mar 2022, 12:17 WIB
Penulis: Dewi Fadhilah Soemanagara
Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Tjiu Thomas Effendy (kedua kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai rapat umum pemegang saham perseroan, di Jakarta, Kamis (23/5/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), Tjiu Thomas Effendy tercatat memborong saham PT BISI International Tbk. (BISI). Lelaki kelahiran Pontianak tersebut juga menjabat sebagai Komisaris Utama BISI International.

Dalam surat edaran yang diterbitkan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada (28/3/2022), tertulis Tjiu Thomas Effendy memborong saham emiten agribisnis BISI sebanyak 418.900 lembar, dengan harga per saham Rp1.215.

Total investasi saham yang dilakukan pada (25/3/2022) oleh lulusan Master of Business Administration dari University of the City of Manila itu mencapai nilai Rp508,9 juta.

Dikeluarkannya surat edaran berisi laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham sesuai dengan pasal 2 ayat 1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.11/POJK.04/2017.

Pada perdagangan sesi pertama pagi hari ini, saham BISI terlihat menanjak perlahan sebesar 0,37 persen, atau setara 5 poin ke level Rp1.355.

Mengutip data RTI, hampir 2 pekan berturut-turut saham BISI tercatat menghijau. Saham BISI meningkat 35,50 persen year-to-date (ytd), dan selama sepekan terakhir naik 355 poin.

Sebagai informasi, kepemilikan saham BISI International terdiri dari PT Agrindo Pratama sebagai pengendali sebanyak 31 persen, Valley Investment Holdings Pte. Ltd., sebesar 6,36 persen, Vista Investment Holdings Pte. Ltd., 6,36 persen, Field Investment Holdings Pte. Ltd., 6,36 persen, dan kepemilikan publik 49,92 persen.

Pihak perseroan merencanakan pembangunan gudang dan kantor baru yang ditargetkan selesai tahun ini, tepatnya di wilayah Gorontalo dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Pembangunan gudang stok dan kantor sudah dianggarkan dalam capital expenditure (capex) senilai total Rp82 miliar untuk mengeksekusi strategi bisnis di tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini