Bisnis.com, JAKARTA - Ogi Prastomiyono terpilih menjadi calon komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bidang pengawasan perbankan yang melaju ke Senayan untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Jebolan bankir PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. itu lolos untuk kedua kalinya dalam seleksi anggota dewan komisioner OJK. Sebelumnya, pada periode pertama, 2012 -2017, Ogi lolos hingga tahap IV besar alias hingga Istana.
Namun, sampai di Istana tidak dipilih Presiden untuk dibawa ke DPR. “Saya ikutan yang jilid I [2012] sampai tahap IV [21 besar]. Jilid II [2017] tidak ikutan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (28/3/2022).
Lebih lanjut, Ogi menyampaikan niatnya untuk menjadi komisioner OJK agar memberikan warna dari sisi pelaku industri yang selama dua tahun ini bidang perbankan belum diberikan kesempatan dari bankir.
“Saya hanya berikhtiar memberi warna perubahan pada OJK ke depannya. Perlu sentuhan dari pelaku bisnis dan pasar untuk KE [Komite Eksekutif] Pengawas Perbankan, yang selama dua periode belum diberi kesempatan," ungkap Ogi.
Adapun, visi dan misi yang akan dilakukan Ogi bila terpilih jadi komisioner OJK di antaranya, dalam intermediasi akan memastikan kesiapan bank mengantisipasi berakhirnya stimulus Covid-19, seperti restrukturisasi.
Ogi pun ingin melakukan terobosan percepatan konsolidasi dan penguatan modal inti, misalnya dengan memberi insentif. Selain itu, akan mendorong penguatan organisasi manajemen risiko di setiap bank.
Adapun dalam hal mendorong perbankan yang unggul, Ogi akan melakukan evaluasi terhadap pengembangan kebijakan teknologi perbankan dan digitalisasi layanan. Sembari meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan manajemen bank.
Guna memacu pertumbuhan ekonomi, sambungnya, bank akan didorong untuk memenuhi Rasio Pembiayaan Inklusif Makropudensial RPIM, menggerakan BPD untuk pertumbuhan daerah, dan memperluas akses perbnakan melalui kolaborasi dengan ekosistem non-bank.
Kemudian menyabet gelar Master dari Institut Ekonomi, Boulder Colorado, AS pada 1992 dan MBA dari Universitas Notre Dame, Indiana, AS pada 1994.
Dia memulai karir di Bank Ekspor Impor Indonesia atau Bank Exim pada 1986. Dengan posisi loan officer di Divisi Kredit Perkebunan dan terakhir sebagai Kepala Divisi Penelitian & Pengembangan.
Krisis moneter 1998 membuat Bank Exim dimerger bersama empat bank lain menjadi Bank Mandiri pada 1999. Dia ditunjuk menjadi kepala Grup Kepatuhan hingga 2001. Selanjutnya dia menjabat sebagai kepala proyek Tim Kerja IPO Bank Mandiri pada 2003.
Sukes menjadi kepala proyek, pada Desember 2003 Ogi ditunjuk sebagai direktur Bank Syariah Mandiri. Selanjutnya pada 2005, dia mendapatkan mandat sebagai kepala Grup Kepatuhan di Bank Mandiri.
Pada 2006 hingga 2007, ditunjuk sebagai kepala Grup Audit Internal.
Pada Mei 2008, Ogi dipercaya menjadi Direktur Bank Mandiri bidang Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia.
Jabatan terakhir di Bank Mandiri adalah Direktur Operasi. Selanjutnya, hijrah ke PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) menjadi Direktur Layanan Strategis sejak pada April 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel