Rugi Bersih Bank Raya (AGRO) Membengkak, Tembus Rp3,04 Triliun di 2021

Bisnis.com,29 Mar 2022, 09:13 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Nasabah melakukan transaksi di PT Bank Raya Indonesia Tbk., Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) membukukan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp3,04 triliun sepanjang 2021.

Posisi ini berbanding terbalik dari periode yang sama 2020, di mana emiten bersandi saham AGRO ini masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp31,26 miliar.

Jika dibandingkan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), yang merupakan induk perusahaan Bank Raya, perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang positif sebesar Rp32,21 triliun sepanjang 2021.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Bank Raya, Senin (28/3/2022), pendapatan bunga mengalami penurunan sebesar 15 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Dengan penurunan tersebut, pendapatan bunga yang diperoleh Bank Raya menjadi Rp1,64 triliun pada Desember 2021, dari periode yang sama 2020 sebesar Rp1,93 triliun.

Penurunan juga terjadi pada beban bunga dari Rp1,30 triliun menjadi Rp773,61 miliar. Artinya, beban bunga susut 41 persen yoy. Alhasil, pendapatan bunga bersih yang diperoleh Bank Raya tumbuh 40 persen yoy, dari Rp624,63 miliar menjadi Rp873,56 miliar.

Selanjutnya, kredit yang diberikan Bank Raya juga mengalami penurunan sebesar 40 persen, dari semula Rp19,49 triliun menjadi Rp11,60 triliun. Dari sana, total aset yang dimiliki Bank Raya juga menyusut 40 persen yoy, dari Rp28,01 triliun menjadi Rp16,86 triliun.

Adapun, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Raya juga ikut susut 41 persen yoy, dari semula Rp22,99 triliun menjadi Rp13,49 triliun. Penurunan tersebut berasal dari dana murah atau CASA (Current Account Saving Account) berupa giro dan tabungan yang mengalami penurunan sebesar 8 persen yoy, dari Rp5,48 triliun menjadi Rp5,07 triliun.

Selain itu, AGRO tercatat memiliki modal inti (tier 1) senilai Rp2,08 triliun per Desember 2021, atau turun 51 persen yoy dari sebelumnya Rp4,16 triliun di posisi yang sama 2020.

Sementara itu, perseroan mampu menekan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross sebesar 3,98 persen dan 0,04 persen secara net. Tak hanya itu, net interest margin (NIM) Bank Raya menjadi -95,44 persen dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) naik menjadi 287,87 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini