Duh, Harga Minyak Goreng hingga Gula Pasir Sulit untuk Tidak Naik

Bisnis.com,30 Mar 2022, 07:18 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Konsumen melihat stok minyak goreng aneka merek tersedia di etalase pasar swalayan Karanganyar pada Kamis (17/3/2022)/ Solopos.com-Indah Septiyaning Wardani.

Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) mencatat H-5 menjelang Ramadan beberapa komoditas mengalami kenaikan dan mengalami peningkatan permintaan. Komoditas tersebut antara lain bawang putih, daging ayam, telur, gula pasir, minyak goreng, dan daging sapi.

Wakil Sekretaris Jenderal Kebijakan Publik DPP Ikappi Teguh Stiawan menyampaikan faktor komoditas tersebut sulit ditahan untuk tidak naik. Salah satunya yaitu persoalan minyak goreng curah dan gula pasir yang mengalami penurunan distribusi yang cukup panjang.

“Minyak goreng curah yang biasanya per minggu dikirim tiga sampai empat kali ini hanya dikirim dua kali, sedangkan gula mengalami penurunan distribusi hingga 40 persen,” katanya seperti dikutip dalam siaran pers, Selasa (29/3/2022).

Berdasarkan laporan dari Ikappi, minyak goreng untuk saat ini masih tembus Rp19.000 hingga Rp20.000 per liternya.

Sementara itu untuk gula pasir tembus di kisaran Rp15.000 per kilogram, sedangkan komoditas lainnya mengalami kenaikan permintaan kurang lebih 30 persen. Teguh menyampaikan harga rata-rata bawang putih naik dari Rp33.000 menjadi Rp33.900 per kilogram.

Harga daging ayam dan sapi di pasaran naik masing masing Rp1.000 per kilogram menjadi Rp39.000 dan Rp141.000.

“Beberapa komoditas ini penting untuk dijaga agar menjelang Ramadan atau H-3  yang biasanya memiliki permintaan naik hingga 50 persen bisa diantisipasi,” lanjutnya.

Pakar kebijakan publik dari Narasi Institute Achmad Nur Hidayat melihat beratnya masyarakat yang harus menanggung harga naik secara bertubi-tubi di tengah kondisi yang mengharuskan mereka untuk berbelanja.

Dia mengatakan situasi menjelang Ramadan 2022, selain kenaikan BBM, rakyat akan dihadapi kenaikan PPN 11 persen serta mahal dan langkanya minyak goreng, gula pasir, dan daging.

Achmad meminta langkah konkret dan bukan pencitraan dari pembuat kebijakan dan mendorong masyarakat untuk dapat mandiri dengan hasil produksi sendiri.

“Pasar oligarki harus diurai, penjahat penimbun harus ditangkap dan digitalisasi pemasok bahan pokok sehingga rakyat mampu mengetahui secara realtime ketersediaan dan harga pokok dari petani,” kata Achmad secara tertulis, Selasa (29/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini