55,2 Juta NIK Penerima Bansos Dikeluarkan, Negara Hemat Rp10 Triliun Sebulan

Bisnis.com,30 Mar 2022, 13:16 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memberikan keterangan pers seusai Pelantikan Pegawai di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (1/6/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Kemensos telah menyisir data penerima bantuan sosial atau bansos .

Dari jumlah data yang disisir sebanyak 55,2 juta data telah dikeluarkan dari kelompok masyarakat penerima bansos. Adapun, penyisiran data tersebut dapat mengamankan uang negara senilai Rp10 triliun dalam sebulan.

"KPK dan Kemensos bisa memadupadankan data NIK sehingga kita bisa hemat 55,2 juta data penerima bansos yang ditidurkan," katanya pada rapat kerja dengan DPR, Rabu (30/3/2022).

Firli menjelaskan bahwa apabila satu NIK menerima bansos sebesar Rp200.000, artinya pemerintah bisa menghemat sekitar Rp10 triliun dalam sebulan.

"Setahun berarti bisa hemat Rp120 triliun," jelasnya. 

Sementara itu, Firli menuturkan bahwa tahun lalu lembaga ditargetkan bisa mendapatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp100,9 miliar. Capaiannya adalah Rp246,299 miliar

“Maknanya adalah pencapaian PNBP pada 2021 sampai 244 persen,” ucapnya. 

Firli menjelaskan bahwa tahun ini KPK dipatok bisa mendapatkan PNBP sebesar Rp141,7 miliar. Belum setengah tahun, sudah melewati setengahnya. 

“Kami laporkan sampai 24 maret, PNBP dari KPK mencapai Rp91,967 miliar atau dari target 64,9 persen capaiannya,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini