Perlu persiapan
Secara umum, bank-bank besar menyiapkan anggaran untuk meningkatkan kapabilitas di tengah lonjakan transaksi digital. Anggaran tersebut harus dimanfaatkan tepat sasarn.
Ketua Bidang Network dan Infrastruktur Indonesian Digital Empowerment Community (Idiec) Ariyanto A. Setyawan mengatakan transaksi digital di perbankan tidak seluruhnya melalui jalur internet. Hanya transaksi internet banking dan transaksi aplikasi mobile banking yang melewati jalur internet. Sisanya, dilakukan dari jalur privat.
Transaksi yang melalui kedua jalur tersebut harus dapat diprediksi dan dipersiapkan matang-matang oleh perbankan, untuk mengantisipasi lonjakan transaksi.
Biasanya, menurut Ariyato, lonjakan transaksi terjadi pada waktu-waktu tertentu. Contoh, tanggal 25 setiap bulan yang merupakan waktu perusahaan swasta memberikan gaji atau akhir bulan dan tanggal 1 yang biasanya berkaitan dengan pembayaran-pembayaran di perusahaan. Pada saat itu rentan terjadi rush atau lonjakan transaksi, yang apabila gagal diantisipasi akan menyebabkan gangguan layanan.
Sebuah bank yang memiliki kapasitas 1 juta transaksi per jam atau dalam satu waktu, akan runtuh (down) saat terjadi 2 juta - 3 juta transaksi secara bersamaan. Ketidakmampuan bank untuk berjalan secara fleksibel karena tidak memiliki kapasitas yang cukup, akan membuat layanan terganggu.
“Beberapa bank tidak mau investasi lebih [menghadapi rush] dan tidak mau fleksibel, dampaknya ketika rush hour mereka berisiko collapse,” kata Ariyanto.
Bank, lanjutnya, harus terus memantau kapasitas di tiga sisi yaitu sisi kanal yang digunakan, sisi antar lembaga keuangan (pihak ketiga) dan sistem pemrosesan transaksi atau core banking.
Setelah melakukan pemantauan, bank dapat melakukan prediksi berapa kapasitas yang dibutuhkan agar layanan mereka tetap berjalan lancar dan siap menghadapi serbuan trafik transaksi. Transaksi di aplikasi mobile banking dan internet banking, menurut Ariyanto, termasuk yang sulit diprediksi.
“Bicara kapasitas mencangkup banyak hal tetapi ujungnya adalah berapa transaksi yang bisa diproses dalam satu waktu bersamaan dibandingkan dengan antrian,” kata Ariyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel