Nilai Tukar Rupiah Dibuka Menguat, Pasca Negosiasi Damai Rusia Ukraina

Bisnis.com,30 Mar 2022, 09:34 WIB
Penulis: Ika Fatma Ramadhansari
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terpantau menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (30/3/2021). Bersamaan dengan itu, mayoritas mata uang di kawasan Asia turut menguat.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka menguat 25 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp14.345 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar AS terpantau melemah 0,13 persen di posisi 98,2740.

Selain rupiah, mata uang lain di kawasan Asia turut menguat diantaranya won Korea Selatan yang naik 0,64 persen, dolar Taiwan naik 0,52 persen, yen Jepang naik 0,50 persen, peso Filipina naik 0,23, dan ringgit Malaysia naik 0,09 persen terhadap dolar AS..

Sebelumnya Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan dolar melemah terhadap mata uang lainnya, hal tersebut karena adanya harapan bahwa pembicaraan damai yang akan dimulai Selasa malam di Turki dapat mengakhiri perang Ukraina-Rusia, yang sekarang memasuki bulan kedua.

"Ukraina dan Rusia akan melanjutkan pembicaraan damai tatap muka di Istanbul, Turki, di kemudian hari. Ukraina mengatakan bahwa tujuan utamanya pada pembicaraan itu adalah untuk mengamankan gencatan senjata untuk pertempuran yang dipicu oleh invasi Rusia pada 24 Februari, meskipun AS juga skeptis terhadap terobosan," urainya, Selasa (29/3/2022).

Di sisi lain, pasar internal terus memantau data ekonomi Indonesia yang positif, setelah pemerintah melalui menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pendapatan negara per Februari 2022 naik 37,7 persen (YoY) yaitu dari Rp219,6 triliun pada Februari tahun lalu menjadi Rp302,4 triliun.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.360-Rp14.390 per dolar AS," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini