Ini Pentingnya Memperhatikan Niat Puasa Ramadan, Bacaan Doa dan Artinya

Bisnis.com,01 Apr 2022, 18:19 WIB
Penulis: Restu Wahyuning Asih
Ilustrasi ucapan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan/Freepik

Bisnis.com, SOLO - Puasa Ramadan 2022 akan segera dilakukan oleh umat muslim dalam waktu dekat ini.

Dalam bulan penuh berkah ini, melakukan puasa Ramadan menjadi hal yang wajib dilakukan oleh umat muslim.

Ternyata, memperhatikan niat puasa saat sahur juga harus diperhatikan. Pasalnya, segala amalan dilakukan tergantung niatnya.

Niat juga menentukan kualitas suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Dengan niat, perbuatan seseorang akan dinilai sebagai ibadah atau hanya kebiasaan belaka.

Melansir dari NU Online, niat dalam ibadah puasa menjadi hal yang penting. Akibat kelalaian dalam hal niat juga akan mengakibatkan banyak “kerugian” bagi pelakunya.

Dalam madzhab Imam Syafi’i, niat puasa wajib harus dilakukan pada malam hari, yakni waktu setelah terbenamnya matahari (maghrib) sampai dengan sebelum terbitnya fajar shadiq (belum masuk waktu shalat subuh).

Berdasarkan sabda Rasulullah SAW (Lihat: Hasan Sulaiman Nuri dan Alwi Abas al-Maliki, Ibanatul Ahkam fii Syarhi Bulughil Maram, juz 2, hal. 376):

“Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari maka tak ada puasa baginya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Untuk puasa wajib, termasuk puasa bulan Ramadhan, niat yang demikian itu harus dilakukan setiap malam karena puasa dalam tiap-tiap harinya adalah satu ibadah tersendiri (Nawawi al-Bantani, Kaasyifatus Sajaa [Jakarta: Darul Kutub Islamiyah, 2008],hal. 192).

Dengan demikian bila seseorang lupa belum berniat pada malam hari maka puasa pada siang harinya dianggap tidak sah.

Doa Niat Berpuasa Ramadan

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta‘ala

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”

Lafal niat di atas dikutip dari Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu. Kata “Ramadhana” merupakan mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda baca akhirnya berupa fathah, sedangkan kata “sanati” diakhiri dengan tanda baca kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Restu Wahyuning Asih
Terkini