BPS: Inflasi Maret 2022 Tembus 0,66 Persen. Cabai Merah, LPG dan Minyak Goreng Jadi Pemicu

Bisnis.com,01 Apr 2022, 09:09 WIB
Penulis: Maria Elena
Konsumen memilih makanan dan bahan makanan di salah satu supermarket di Jakarta, Kamis (7/5/2020). BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 0,66 persen month-to-month (mtm), berbanding terbalik dari posisi deflasi pada Februari lalu.

Sementara itu, inflasi tahun tahunan dan tahun kalendernya tercatat sebesar 2,64 persen year-on-year (yoy) dan 1,20 persen year to date (ytd). Dari pemantauan BPS di 90 kota, sebanyak 88 kota mengalami inflasi dan 2 mencatatkan deflasi.

"Penyumbang inflasi utamanya cabai merah, bahan bakar rumah tangga, emas, serta minyak goreng," ujar Kepala BPS Margo Yuwono, Jumat (1/4/2022).

Dari catatan BPS, inflasi Maret sebesar 0,66 persen ini tertinggi sejak Mei 2019.

Menurut kelompok pengeluaran, andil terbesar terhadap inflasi Maret adalah makanan, minuman dan tembakau yang memberikan kontribusi 0,38 persen dan inflasinya 1,47

Penyebabnya dipicu oleh komoditas cabai merah dengan andil 0,10 persen akibat keterbatasan pasokan dari faktor pergeseran cuaca. Selain cabai, komoditas penyumbang inflasi di kelompok makanan adalah minyak goreng dengan andil 0,44 persen. Kenaikannya didorong oleh kebijakan pencabutan HET, papar Margo. 

Kelompok dengan andil besar terhadap inflasi selanjutnya adalah kelompok perumahan listrik, air, dan bahan bakar rumah tangga. Andilnya 0,08 persen dan inflais mencapai 0,41 persen. Adapun, pemicu utamanya adalah kenaikan harga bahan bakar rumah tangga, dalam hal ini LPG, 0,07 persen bahan bakar rumah tangga.

Laju inflasi ini berada dikisaran yang sesuai dengan konsensus ekonom, sebesar 0,60 persen.

Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede sebelumnya memperkirakan inflasi pada Maret 2022 mencapai 0,62 persen (month-to-month/mtm) atau 2,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari bulan sebelumnya.

"Inflasi harga bergejolak didorong oleh kenaikan harga beberapa komoditas pangan antara lain cabai merah (+26 persen mtm), minyak goreng (11 persen mtm), daging ayam(+2 persen mtm), daging sapi (+2 persen mtm) dan telur ayam (+3 persen mtm)," kata Josua kepada Bisnis, Kamis (31/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini